Skip to main content

Tiga Kali Juara Nasional, Mobil Urban Diesel Mahasiswa Unesa Ketintang Maju Ajang Internasional

Mediabidik.com - Tiga kali juara nasional dalam kategori irit bahan bakar minyak (BBM) mobil urban diesel karya mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Ketintang Surabaya akan mengikuti ajang Internasional di Sirkuit Mandalika bulan Oktober mendatang. 

"Ini ada kontesnya setiap tahunnya, untuk tahun ini disini. Alhamdulillah tahun kemarin juara satu kategori Urban Diesel, selain itu ada urban listrik, urban gas olin, terus ada yang prototipe tiga roda, prototipe bentuknya panjang kayak kapsul." ujar Baihagi salah satu mahasiswa Unesa saat melakukan uji coba mobil urban diesel di sirkuit Gelora Bung Tomo, Sabtu (3/9/2022). 

Untuk yang dilombakan tetap yang kategori hemat BBM, untuk 1liter Dexlite 111 Km, dan sudah menjuarai 3 kali juara tingkat nasional.

"Pertengahan Oktober akan kita ikutkan ke tingkat Internasional di Mandalika, tingkat nasional kemarin kita mendapat hadiah uang  sebesar Rp. 15 juta." terang Baihaqi. 

Baihaqi menambahkan, untuk dana pengadaan lomba dari pusat prestasi nasional (Puspresnas) itu untuk yang di Gelora Bung Tomo (GBT) ini. 

"Akhir Oktober sampai awal November, tepatnya tanggal 31 Oktober sampai 4 November," imbuhnya. 

Di Unesa ada tiga tim, tapi untuk tahun ini satu universitas hanya bisa mengeluarkan dua tim yang diperlombakan, kategori urban diesel dan proto listrik. Dan yang proto listrik baru tahun ini.

"Untuk lombanya termasuk sudah lama sejak 2014, dan tahun 2014 itu belum kontes mobil hemat energi (KMHE) masih mobil listrik, untuk pendanaan dari Universitas dan tidak ada bantuan dari pemerintah." pungkasnya. 

Teks foto : Mahasiswa Unesa Ketintang Surabaya melakukan uji coba mobil urban diesel di Sirkuit Gelora Bung Tomo (GBT). 

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...