Skip to main content

Urai kemacetan di Madura, Komisi D Dorong Pemprov Bangun Jalur Alternatif

Abdul Halim,SH Anggota Komisi D DPRD Jatim
SURABAYA (MediaBidik) – Penyebab terjadinya kemacetan lalu lintas yang ada di Madura tepatnya jalur penghubung antara Blige - Tanah Merah Bangkalan disebabkan adanya Pasar Tumpah yang ada di sepanjang jalan wilayah  tersebut.
     
Hal itu dikatakan Abdul Halim,SH Anggota Komisi D DPRD Jatim yang menangani Pembangunan menilai kondisi yang terjadi di sepanjang Jalan antara Blige sampai Tanah Merah merupakan tempat bertemunya masyarakat Bangkalan sebagai pasar tumpah yang sudah menjadi kebiasaan untuk menjajakan berbagai macam dagangan.
     
" Biasanya Pasar Tumpah tersebut pada hari- hari tertentu saja seperti pada hari sabtu dan rabu, namun saat ini Pasar tumpah tersebut dirasa hampir tiap hari terjadi keramaian tempat berkumpulnya bermacam pedagang dan banyak sekali pembeli yang mampir ke pasar tersebut, sehingga kemacetan menjadi penyebab utama di sapanjang jalan sekitar 6 km ," terang Wakil Ketua DPD Gerindra Jatim, rabu (13/7).
     
Politisi kelahiran Bangkalan Madura ini mengakui, bahwa Pemerintah kabupaten setempat sudah pernah mengusulkan agar di buatkan jalan alternative untuk mengurai kemacetan didaerah tersebut, dari rencana pembangunan jalan alternative tersebut, pihak pemkab Bangkalan hanya mampu mengcover soal pemebebasan lahan milik warga.
     
Numun. Lanjut pria yang akrab di sapa Mas Halim tersebut meminta kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mengcover pembangunan jalan alternative  sepanjang 6 km, sehingga diharapkan  akan bisa mengurangi kemacetan di daerah tersebut.
     
" Pemerintah Kabupaten Bangkalan menangani soal pembebasan lahan milik warga, sedangkan Pemprov Jatim menangani pembangunan  jalan alternative," beber Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim .
    
Karena itu, pihaknya Komisi D DPRD Jatim akan mendorong agar Pemprov Jatim melakukan pembangunan untuk jalan alternative di sepanjang jalan 6 km yang menghubungkan antara Blige dan Tanah Merah, dengan begitu tidak akan terlihat lagi kemacetan di daerah tersebut meskipun ramainya Pasar tumpah, sebab arus kendaraan tersebut nantinya sebagian akan diarahkan melewati jalan alternative sehingga bisa mengurai kemacetan  di sepanjang area pasar tumpah. (rofik)  

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...