Skip to main content

Rommy : Musyaffa Nour Salah satu Tokoh yang Layak Maju di Pilgub Jatim

SURABAYA(MediaBidik) – Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP)  Romahurmudji memandang saat ini tokoh masyarakat Jawa Timur yang layak memimpin Jawa Timur untuk Pemilhan Gubernur Jatim Tahun 2018 mendatang adalah ketua DPW PPP Jatim Drs.H.M.Musyaffa'Nour,MM , alasannya selain banyak di kenal masyarakat Jawa Timur khususnya daerah Madura, Musyaffa adalah Anggota DPRD Jatim sekaligus salah satu kader PPP terbaik senior.
     
Ditemui di Hotel Pulman Surabaya saat menghadiri acara Halal Bihalal Silahturahmi keluarga besar PPP Jawa Timur, Minggu (30/7)  Romy (Sapaan akrab.red) Ketum PPP menyampaikan, dalam Pilgub Jatim tahun 2018 mendatang PPP lebih condong mengusung kader intern, meskipun menurutnya sudah ada loby Partai lain yang merapat ke PPP.
   
" Sejauh ini memang ada Partai lain yang sudah melakukan sapa-menyapa untuk Pilgub Jatim mendatang, namun pihaknya (PPP ) masih belum serius menentukan sikap, sebab dirinya lebih senang kalau kader sendiri yang akan maju Pilgub Jatim 2018, " terang Romy di hadapan sejumlah wartawan.
   
Sementara itu Ketua DPW PPP Jatim Musyaffa'Nour sendiri saat di temui usai acara Halal Bihalal menyampaikan, pada dasarnya dirinya memberikan apresiasi terhadap Ketum PPP yang menilai dirinya layak dalam Pilgub Jatim mendatang, namun diakui PPP Jatim tidak bisa maju sendiri karena Cuma memiliki 5 kursi di DPRD Jatim, makanya PPP harus mencari koalisi dengan Partai lain untuk mencari 15 kursi lagi.
    
" Koalisi Jatimyang sudah di bangun menjadi semangat untuk ikut meramaikan Pemilhan Gubernur Jawa Timur mendatang, oleh karenanya Koalisi Jatim yang sudah di bentuk merupakan koalisi lokal yang dipandang sebagai kearifan lokal," pungkas Ketua Fraksi PPP DPRD Jatim ini. (rofik)
   

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...