Skip to main content

Merasa di Anak Tirikan, Pasien BPJS Wadul ke Dewan Jatim

SURABAYA(MediaBidik) – Pasien BPJS yang bernama Abisar penderita tumor kaki warga Waru Sidoarjo yang saat ini sedang mendapat penanganan medis di Rumah Sakit Umum Daerah ( RSUD) dr.Sutomo merasa dianak tirikan oleh  pihak rumah sakit, pasalnya terhitung 15 hari masuk  rumah sakit belum mendapat tindakan operasi, padahal menurut pengakuan orang tua pasien, seharusnya Abisar anaknya harus segera diambil tindakan operasi, karena tumor yang ada di kakinya semakin lama semakin membesar dan si anak selalu menangis kesakitan.

Merasa kurang mendapat perhatian yang serius dari rumah sakit, akhirnya Orang tua pasien Agus wadul ke wakil rakyat DPRD Jatim di Jalan Indrapura Surabaya.
    
Di hadapan wakil rakyat tersebut lelaki yang bekerja sebagai tambal ban mengaku kalau anaknya selama di rumah sakit belum mendapat penanganan tindakan serius dari pihak rumah sakit, padahal menurutnya dirinya tidak pernah telat untuk membayar kepesertaan  BPJS.
   
" Tolong anak saya pak, sudah dua minggu lebih masuk rumah sakit anak saya belum diapa-apakan oleh dokter, padahal tumor kaki anak saya semakin membesar dan anak saya selalu menangis tiap malam ," ucap Agus bapaknya Abisar  di depan Anggota Dewan dari fraksi Gerindra, Jum'at ( 29/7).
    
Dr.Benyamin Kristianto Mars Anggota Komisi E DPRD Jatim yang menangani tentang Kesehatan saat mendengar wadulan orang tua Abisar, pasien BPJS penderita Tumor kaki mengatakan, pihaknya akan berkordinasi dulu ke Rumah Sakit milik Pemprov Jatim RSUD dr.Sutomo terkait kebenaran apa yang di wadulkan Agus tersebut.
  
" Seharusnya Semua rumah sakit tidak boleh membedakan pasien yang membutuhkan penanganan, meskipun itu pasien BPJS kategori kelas 3, memang yang membedakan cuma kamarnya, namun soal penanganan pasien semua sama dan tidak boleh ada diskriminasi ," terang dr.Benyamin,Serius.
    
Lebih lanjut di jelaskan pria yang akrab di sapa dr.Beny ini menambahkan, begitu pula terhadap perlakukan para perawat yang ada di rumah sakit, " Jangan mentang-mentang melayani pasien miskin yang menggunakan peserta BPJS, sehingga seenaknya sendiri tanpa ia sadari perlakukuan tersebut bisa menyinggung keluarga pasien ," tegas Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jatim ini. (rofik)
    
    

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...