Skip to main content

JMPP Jatim Dorong Saiful Rahman Maju di Pilgub Jatim Mendatang

SURABAYA (Media Bidik) -  Jaringan Masyarakat  Peduli Pendidikan (JMPP) Jawa Timur secara terang-terangan menyebut dan mendukung penuh Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Saiful Rahman untuk maju di Pilgub Jatim 2018 sebagai Bacawagub (Bakal Calon Wakil Gubernur) Jatim. Alasannya, JMPP Jatim menilai kalau Saiful Rahman berhasil memajukan pendidikan di Jatim.

"Pemikiran beliau untuk memajukan pendidikan sangat bagus sekali dan kami selaku bagian dari dunia pendidikan sangat merasakannya,"ungkap Ketua Umum JMPP Jatim, Drs. Mashuri, Selasa (12/7).

Mashuri yang juga mantan Ketua PGRI Jatim menilai Saiful Rahman dinilai netral diinternal Pemprov Jatim. " Beliau tidak banyak bicara tapi kerjanya untuk dunia pendidikan sudah terasa sekali. diinternal Pemprov bukan bisa diterima semua pihak," ungkap pria yang juga salah satu Deklarator RRI Jatim(Rumah Rakyat Indonesia.

Mashuri mengaku dukungan JMPP Jatim tak main-main untuk Saiful Rahman."Anggota kami ribuan tenaga pendidik di Jatim dan sangat solid anggotanya. Jadi kami siap jadi loyalis untuk Saiful Rahman sebagai Bacawagub Jatim," sambungnya.

Ditambahkan Mashuri, JMPP Jatim berharap ada Bacagub Jatim menggandeng Saiful Rahman di sebagai Bacawagub Jatim. "Sudah saatnya guru tampil sebagai pemimpin. Jika nantinya tak ada yang melirik, kami juga siapkan dukungan agar Saiful Rahman bisa maju di jalur independen dan tentunya jika di jalur independen tak lagi Bacawagub Jatim melainkan Bacagub Jatim. Kami akan kerahkan ribuan anggota kami untuk menjaring KTP untuk mendukung Saiful Rahman maju di Pilgub Jatim," pungkas Mashuri.(rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...