Skip to main content

Semarakan HJKS dengan Festival Kuliner Tunjungan

wisata kulinerjalan tunjungan
SURABAYA (Media Bidik) - Menyambut hari jadi kota Surabaya (HJKS) ke 722.Pemkot Surabaya mengelar Festival Kuliner Tunjungan yang diselenggarakan pada Minggu (24/5) benar-benar dimanfaatkan warga untuk berwisata kuliner. Pasalnya, event yang digelar setahun sekali itu menawarkan berbagai pilihan menu makanan dan minuman khas Kota Pahlawan.

Diantaranya lontong balap, semanggi suroboyo, rujak cingur, rawon dan berbagai ragam kuliner lainnya memang mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi penghobi wisata kuliner. Apalagi, menyantap hidangan favorit dengan suasana Jl. Tunjungan yang cukup ikonik teramat sayang bila dilewatkan begitu saja.
Sembari menikmati makanan, pengunjung dihibur oleh tampilan musik band, keroncong, hingga sajian ludruk dari Kartolo cs. Tak ketinggalan, seniman Taufik Monyong juga turut menyumbangkan suaranya melalui alunan lagu mlaku-mlaku nang Tunjungan. Panggung seni disebar di tiga titik sepanjang area festival.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan, tak kurang dari 150 stan kuliner dilibatkan dalam event ini. Peserta festival merupakan kolaborasi dari usaha kecil menengah (UKM) binaan pemkot dan asosiasi pengusaha kafe dan restoran di Surabaya.
Berdasar pantauan di lokasi, pengunjung dari berbagai lapisan masyarakat terlihat tumplek blek di sepanjang Jl. Tunjungan yang pada saat itu memang disterilkan dari lalu lalang kendaraan bermotor. Bahkan, tidak sedikit penikmat kuliner yang hadir dari luar Surabaya.
Mudjiono (45) misalnya. Pria yang mengajak istri dan dua anaknya ini rela jauh-jauh datang dari Lamongan. Menurut dia, event tahunan ini sayang jika dilewatkan. "Saya sengaja ingin mengajak keluarga untuk refreshing. Di sini (Jl. Tunjungan) kami bisa makan sembari menikmati suasana yang asik," terangnya.
Festival Kuliner Tunjungan tampaknya mampu menarik perhatian turis mancanegara. Russell Burne beserta istri Janet adalah wisatawan asal Selandia Baru. Kebetulan keduanya tengah menginap di Hotel Majapahit di Jl. Tunjungan. Ketika mengetahui ada festival tersebut, tanpa pikir panjang Russell langsung mencoba beberapa makanan favorit.
Russell dan Janet sangat menikmati nuansa festival kuliner. "Festival ini sangat bagus. Kami tadi mencoba makanan yang kami sendiri tidak tahu itu apa. Belum pernah mencoba sebelumnya tapi yang pasti sangat enak," ujar Russell dalam bahasa Inggris.
Selain momen "berburu" makanan, Festival Kuliner Tunjungan juga dimanfaatkan pengunjung sebagai ajang selfie bersama Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Risma -panggilan Tri Rismaharini meladeni satu per satu permintaan foto dari para pengunjung.
Terkait festival, Risma menyatakan dari tahun ke tahun peserta maupun pengunjung semakin meningkat. Hal tersebut sejalan dengan niatan pemkot menghidupkan kembali konsep mlaku-mlaku nang Tunjungan. Sebab, jalan Tunjungan memang cukup kental nuansa historis sejak zaman dahulu. Nuansa itulah yang kini coba dieksiskan kembali.
Ke depan, Risma menuturkan pemkot akan mencoba menata kawasan Jl. Tunjungan menjadi lebih baik lagi. Konkretnya, kawasan tersebut akan difokuskan untuk area pejalan kaki. Caranya dengan memperlebar jalur pedestrian.
"Konsepnya sudah ada. Jl. Simpang Dukuh nanti akan dilebarkan sehingga ketika Jl. Tunjungan dijadikan area pejalan kaki, arus lalu lintas tidak akan terganggu," ungkap mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu.(pan)

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Tiga Alasan Kejaksaan Ajukan Kasasi Atas Vonis Bebas Eks Dirut PT DOK

SURABAYA (Mediabidik) – Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, Heru Kamarullah, secara tegas menyatakan pihaknya sudah menyatakan secara resmi, untuk mengajukan perlawanan terhadap vonis bebas yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Surabaya terhadap Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), Riry Syeried Jetta. "Perlawanan dalam bentuk upaya hukum kasasi tersebut sudah resmi kita dinyatakan ke Pengadilan pada Rabu (23/10/2019) lalu," terang Heru, Jumat (25/10/2019) Heru menambahkan, Kasasi atas putusan bebas tersebut dilakukan berdasarkan tiga pertimbangan sebagaimana diatur dalam pasal 253 Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Pertama, terkait peraturan hukum yang tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Kedua, untuk menguji kinerja hakim dalam mengadili perkara telah sesuai dengan Undang-Undang apa tidak atau dalam istilah hukum disebut judex facti. Dan yang ketiga, untuk menguji batas kewenangan pe...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...