Skip to main content

Cipta Karya Segera Tertibkan Tempat Usaha Cuci Mobil Kejawan Mutiara

SURABAYA (Mediabidik) - Disinyalir melanggar Perda No 7 Tahun 2009 tentang Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). Tempat usaha pencucian mobil (Kenzou) yang ada di Jalan Kejawan Mutiara LL 27 Surabaya akan ditertibkan Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang (CKTR) pemkot Surabaya.

Dedy Purwito kasi pengendalian bangunan DCKTR menyampaikan, kita sudah kirim surat peringatan 1, bangunan tidak sesuai IMB. Ini lagi proses peringatan 2.

"IMB selama persyaratan adminitrasi dan teknis terpenuhi ya dikeluarkan. Tapi kalau pelaksanaan tidak sesuai pasti ditertibkan," terang kasi pengendalian bangunan, Rabu (21/11/2018).

Dedi juga menambahkan, CKTR menertibkan sesuai kewenangan, terkait dengan pelanggaran yang tidak sesuai dengan IMB.

"Bangunan yang tidak sesuai IMB akan dilakukan penertiban sesuai Perwali 51 tahun 2017, bisa sampai dilakukan penyegelan oleh Satpol PP untuk bangunan yang tidak sesuai IMB." ujar Dedy.

Masih menurut mantan pegawai Inspektorat menjelaskan, sesuai Perwali 51 tahun 2017, untuk bangunan yang tidak sesuai IMB, tahapan sanksi administratif berupa, peringatan 1, 2 dan 3, selanjutnya pembekuan IMB. Kemudian penyegelan bangunan yang tidak sesuai IMB. " jelasnya.

Lanjut Dedy, Perwali Nomor 51 tahun 2017 tentang Tatacara Pengenaan Sanksi Administratif, sedangkan pelanggaran Perda kota Surabaya Nomor 7 Tahun 2009 Tentang Bangunan.

"Intinya DPRKPCKTR mengenakan sanksi administratif terkait dengan pelanggaran bangunan yang tidak sesuai IMB. Terkait dengan izin usaha dan rekomendasi2 yang lain, pengawasan dan penertiban sesuai kewenangan OPD masing-masing." paparnya. (pan)


Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Komisi B Minta Pemprov serius sosialisasi dana pinjaman untuk pelaku UMKM

SURABAYA ( Media Bidik) - Jatim sangat apresiasi terhadap Pemprov yang mempunyai program membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jatim dengan menggelontorkan dana sebesar 400 Miliar di Bank UMKM guna memberikan bantuan kredit lunak kepada para pelaku UMKM di Jatim. Namun Chusainuddin,S.Sos Anggota Komisi B yang menangani tentang Perekonomian menilai Pemerintah provinsi masih kurang serius memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutrama pelaku UMKM yang sebenarnya ada dana pinjaman lunak untuk mereka. " Ketika saya menjalankan Reses di Blitar,Kediri dan Tulungagung , banyak masyarakat sana tak mengetahui ada dana pinjaman lunak di Bank UMKM untuk para pelaku UMKM, karena sebenarnya jika Pemprov serius memberikan sosialisasi sampai ke tingkat desa,maka saya yakin masyarakat sangat senang sekali," ucap pria yang akrab dipanggil Gus Udin tersebut. Apalagi menyambut MEA, seharusnya pelaku UMKM sudah mengerti kalau ada dana pinjaman unt...

Oknum Staf Kecamatan Dukuh Pakis Pungli KTP, KK dan Akte Kelahiran Rp 8.2 Juta

SURABAYA (Mediabidik) – Mahalnya biaya untuk pengurusan KTP, KK dan Akte Kelahiran, itulah yang terjadi di kecamatan Dukuh Pakis Surabaya yang dialami oleh Sri Wulansari warga asal Kediri. Hanya ingin pindah tempat menjadi warga Surabaya dia harus mengeluarkan biaya Rp 8.2 juta kepada oknum staf kecamatan Dukuh Pakis yang bernama Sugeng, hanya menulis nama, alamat, tempat tanggal lahir dan nama orang tua di kertas kosong dia sudah mendapatkan KTP dan KSK Surabaya tanpa harus membawa surat pindah tempat dari Dispenduk Capil Kediri. Hal itu disampaikan Andi kerabat dari Sri Wulandari saat ditemui di kantor Humas pemkot Surabaya, Selasa (5/12) mengatakan, hanya dengan menyerahkan nama, tempat tanggal lahir dan orang tua sudah dapat KTP dan KSK Surabaya. "Untuk data cabut bendel dari Dispenduk capil dari Kediri tidak perlu, cukup hanya mengisi data nama, tempat tanggal lahir dan nama orang tua, janjinya seminggu jadi, ternyata sebulan lebih baru jadi. Untuk pembua...