Skip to main content

Gelar Reses di Tanah Kali Kedinding Abdul Malik Disambati Warga Terdampak Proyek JLLT

SURABAYAIMediabidik.Com - Dalam penjaringan aspirasi masyarakat pada reses tahun sidang ke-1 masa persidangan ke-3 di tahun anggaran 2025, Abdul Malik selaku Anggota Komisi D DPRD Surabaya menggelar reses di kawasan RT 12 RW 01 Kelurahan Tanah Kali Kedinding Kecamatan Kenjeran, Jum'at (16/05/2025) malam.

Dalam reses kali ini dihadapan ratusan warga, Abdul Malik disambati warga yang terdampak akan proyek infrastruktur pembangunan Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT) atau Outer East Ring Road (OERR).

Proyek yang rencana awal sebelumnya melewati ke tengah kota menuju jalan Middle East Ring Road (MERR) dan diperkirakan menekan biaya pembebasan lahan mencapai sekitar Rp 7 triliun, namun diusulkan agar rute lintasan JLLT digeser ke sisi luar di Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya) oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Hal ini untuk menekan 30 persen dari biaya pembangunan yang akan dicover oleh pemerintah pusat menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dengan besarnya anggaran tersebut, Pemkot Surabaya menekankan pentingnya memasukkan rencana ini ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya, agar tidak terhapus dari rencana pembangunan kota.

Proyek infrastruktur pembangunan JLLT ini rencananya akan memiliki panjang sekitar 16,3 kilometer. Jalan dengan kisaran 60 meter itu akan melintasi enam kecamatan di Kota Surabaya. Mulai dari Kecamatan Kenjeran, Bulak, Mulyorejo, Sukolilo, Rungkut dan Gunung Anyar.

"Jadi begini mas, tadi sewaktu reses bersama warga RT 12 RW 01 Kelurahan Tanah Kali Kedinding saya disambati oleh warga yang mana wilayah tersebut berdekatan dengan proyek infrastruktur pembangunan JLLT," katanya saat seusai reses.

Abdul Malik mengatakan, warga itu meminta suatu kepastian kepada Pemerintah sekiranya wilayah tersebut nantinya ada kelanjutan pembangunan JLLT. Agar segera diberikan kejelasan informasi untuk titik-titik wilayah mana saja yang ditentukan terdampak dalam batas radius jangkauan dari pembangunan JLLT.

"Kemudian perhatian dari pemerintah itu berupa apa saja bagi warga yang terdampak dari pembangunan tersebut atau jika memang tidak ada kelanjutan, warga pun juga minta diberikan informasi," ungkapnya.

Malik berharap, jika tidak ada kelanjutan atau belum ada realisasi dari pengerjaan proyek infrastruktur pembangunan JLLT untuk sementara ini, maka dirinya mendorong Pemerintah Kota agar ada perhatian untuk pembangunan lain termasuk PJU (Penerangan Jalan Umum) dan pavingisasi untuk warga Tanah Kali Kedinding.

"Karena beberapa pavingisasi di wilayah ini ada yang sudah kurang layak dan selama ini warga selalu melakukan swadaya secara gotong-royong dalam pembangunan pavingisasi," jelasnya.

Kembali lagi persoalan proyek infrastruktur pembangunan JLLT, Malik menambahkan, jika pembangunan tersebut dimungkinkan masih lama maka dirinya meminta agar Pemkot Surabaya ada perhatian yang sama terhadap warga Tanah Kali Kedinding untuk soal pavingisasi dan PJU.

"Dan saya sudah mendatangi langsung untuk beberapa lokasi yang memang masih belum terpasang PJU dan juga ada beberapa pavingisasinya yang sudah tidak layak," terangnya.

Malik berharap agar Pemerintah Kota ada keterbukaan informasi publik terkait kelanjutan proyek infrastruktur pembangunan JLLT, dan juga ada perhatian terhadap warga Tanah Kali Kedinding untuk soal pavingisasi serta PJU.

"Dari hasil penjaringan aspirasi masyarakat bersama warga Tanah Kali Kedinding ini nanti coba akan saya teruskan dan komunikasikan ke Pemerintah Kota melalui Fraksi PDI Perjuangan, karena saya sendiri fokus di Komisi D membidangi kesehatan, pendidikan dan sosial. Jadi, nanti akan disampaikan ke Fraksi untuk dibahas dan diteruskan ke Pemerintah Kota, agar ada solusi serta ada penanganan lebih lanjut," pungkas Abdul Malik. (red) 

Comments

Popular posts from this blog

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh...

Dukung Penyelenggaraan Layanan QRIS Trans Jatim, Bank Jatim Raih Penghargaan

SURABAYA|Mediabidik.Com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) terus bersinergi dengan program-program Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) demi memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakat. Salah satu bentuk support Bank Jatim, yaitu memfasilitasi kemudahan pembayaran transportasi bus Trans Jatim.  Berkat pelayanan prima yang diberikan oleh BJTM itu, perseroan berhasil mendapatkan apresiasi berupa piagam penghargaan dari Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur (Dishub Jatim) atas kerja sama penyelenggaraan layanan pembayaran non tunai melalui QRIS pada sistem E-Ticketing Trans Jatim. Piagam penghargaan tersebut diserahkan oleh Kepala Dishub Jatim Dr Nyono dan diterima oleh Direktur Kepatuhan Bank Jatim Umi Rodiyah dalam acara Peresmian Operasional bus Trans Jatim Koridor IV (Gresik - Lamongan) dan Trans Jatim Luxury, di Alun-Alun Lamongan, pada Jumat (9/8/2024). Turut hadir juga dalam kesempatan tersebut, Pj Gubernur Jawa Timur Adhy...

Pj Gubernur Jatim Lepas Atlet Jatim Menuju PON XXI Aceh-Sumut

SURABAYA|Mediabidik.Com - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono optimistis atlet kontingen Jawa Timur (Jatim) dapat membawa pulang gelar Juara Umum dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Aceh-Sumut pada 9-20 September mendatang. Hal tersebut disampaikannya saat melepas Kontingen Jawa Timur di Halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya, pada Jumat (30/8/2024) sore.  Pelepasan tersebut ditandai dengan pemakaian jaket dan topi secara simbolis kepada perwakilan atlet dan pelatih oleh Pj Gubernur Adhy. Pj Gubernur Adhy mengatakan, optimisme raihan juara umum di PON kali ini sangatlah realistis. Mengingat pada gelaran PON XX di Papua tahun lalu, Jatim dapat menduduki juara ketiga. "Target tentunya yang terbaik lebih dari PON XX kemarin. Cita-cita kita jelas Juara Umum. Kita akan berjuang sekuat tenaga. Insya Allah nanti kami juga akan membersamai mereka bertanding. Kita doakan semoga Jawa Timur akan memperoleh juara umum atau paling tidak lebih daripada PON ke...