Skip to main content

Ada Museum Edukasi di Lapas Lowokwaroe Malang

Mediabidik.com – Siapa bilang lapas atau rutan punya kesan yang seram dan angker? Kalau kita berkunjung ke Lapas Kelas I Malang, malah terasa sedang berwisata. Pasalnya, para pengunjung bisa menikmati wisata edukasi dengan hadirnya museum bertajuk Pendjara Lowokwaroe.

Museum tersebut baru saja diresmikan, Selasa (16/6/2020). Semakin istimewa karena yang meresmikan adalah dua orang yang pernah menjabat sebagai Kalapas I Malang yaitu Kakanwil Kemenkumham Jatim Krismono dan Sekretaris Itjen Kemenkumham Tholib.

Lokasi yang menjadi tempat berdirinya Museum Lapas Malang juga berada di dalam sebuah bangunan zaman Belanda. Bangunan tersebut berbentuk cekungan yang terbuat dari semen dan dilapisi bebatuan besar.

Kemudian didepan bangunan tersebut bertuliskan 'Pendjara Lowokwaroe' dan 'Anno - 1918'. Tulisan tersebut merupakan tulisan lama di saat awal dari pembangunan Lapas Lowokwaru Malang.

Di museum tersebut, berisi barang-barang antik yang menjadi saksi bisu perjalanan Lapas Klas 1 Malang sejak zaman kolonial. Seperti kendaraan, ranjang besi, genset lawas, hingga wajan berukuran raksasa. Selain itu, ada juga mesin tenun, mesin foto copy, alat pemadam kebakaran dan benda bersejarah lainnya.

Selain itu, dokumentasi berupa foto kondisi lapas dan kegiatan para warga binaan dari masa ke masa menjadi panduan bagi pengunjung untuk mengetahui perkembangan lapas yang dibangun Pemerintah Kolonial Belanda itu.

Krismono menjelaskan jika di Lapas Lowokwaru memang banyak benda bersejarah. Karenanya dengan dibuatkan sebuah museum, benda-benda tersebut tentunya akan semakin terawat. Sehingga bisa dinikmati oleh generasi selanjutnya.

"Tempat ini akan menjadi wahana edukasi yang baik, murid-murid SD, SMP, SMA bisa melihat bukti otentik bagaimana lapas ini dibangun hingga bertransformasi seperti saat ini," urainya.

Sementara itu, Kalapas Malang Agung Krisna menjelaskan bahwa beberapa koleksi yang ada di Museum Lapas Lowokwaru Malang banyak yang berasal dari tahun 1950-1960.

Bahkan, wajan berukuran raksasa yang memiliki diameter lebih dari dua meter tersebut, hingga kini belum diketahui peninggalan tahun berapa. Koleksi mobil kuno juga diperkirakan merupakan peninggalan dari pahlawan Kota Malang di masa perjuangan, yakni Hamid Rusdi.

"Kemungkinan peninggalan beliau atau pernah dipakai beliau (Hamid Rusdi). Tapi kami harus kroscek kembali untuk melihat arsip-arsip lama lagi," ucapnya.(opan)


FOTO: Tampak penataan Pendjara Lowokwaroe yang memberikan nuansa berbeda bagi masyarakat Malang. Henoch Kurniawan

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni