Skip to main content

Tak Mau Disalahkan, Pemkot Benturkan Seniman Dengan Kejaksaan

SURABAYA (Mediabidik) - Hearing terkait penarikan gamelan dan penyegelan gedung Pringgondani THR oleh pemkot di DPRD Kota Surabaya Jalan Yos Sudarso, Senin (20/5/2019). Dalam hearing kali ini masih belum menemui jalan keluar, pasalnya Dinas Pariwisata yang melakukan penyitaan dan penggembokan gedung telah menyerahkan sepenuhnya persoalan ini kepada pihak kejaksaan.

Ketua DPRD Kota Surabaya Ir. armudji menjelaskan, dengan adanya penyitaan dan penyegelan gedung, telah membuat para pekerja seni seperti dikategorikan akan merebut aset dari Pemkot dan coba dibenturkan dengan pihak kejaksaan.

"Seolah-olah yang namanya pekerja seni yang selama ini ada kegiatan di THR itu diadu dengan aparat kejaksaan, seolah-olah mereka ini dikategorikan orang yang akan menjarah daripada gedung-gedung yang ada disana. Padahal kan nggak," jelasnya saat ditemui usai hearing.

Menurutnya, dengan disitanya gamelan dan digemboknya gedung Pringgondani, pemkot Surabaya secara tidak langsung akan mematikan seni tradisi yang telah melekat erat di kawasan THR.

"Padahal aset ini kan gak akan dijarah, bagaimana mereka bisa menjarah? Tetapi yang dikatakan mereka berkreasi seni disana dikhawatirkan untuk menjarah aset, ini kan berarti sudah keterlaluan untuk hal semacam ini," tegasnya.

Dari hasil hearing diperoleh solusi yang masih belum bisa diterima sepenuhnya oleh para pekerja seni. Solusinya yakni para pekerja seni diperbolehkan untuk melakukan aktivitas keseniannya di Gedung Balai Pemuda.

"Mereka masih bisa bermain di gedung sebelah (Balai Pemuda) ini, diberi waktu Sabtu sama Minggu, tapi ini masih tarik ulur," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surabaya Antiek Sugiharti ketika dikonfirmasi soal penyitaan membenarkan pihaknya telah melimpahkan sepenuhnya proses penyitaan kepada kejaksaan. Namun ia enggan menjelaskan mengapa penyitaan gamelan langsung dilimpahkan ke kejaksaan

"Ya langsung saja, kita udah, biar satu-satu yang menangani, langsung dari kejaksaan," jawabnya singkat yang langsung menghindari wartawan.

Sekertaris Seniman Ludruk Irama Budaya Sinar Nusantara, Meimura menjelaskan pemkot surabaya telah bertindak cukup berlebihan tanpa melihat proses kesenian di THR telah memiliki sejarah yang panjang dalam melestarikan kesenian tradisi di Surabaya.

"Saya pikir tidak perlu sebenarnya seperti itu, kita punya sejarah panjang di THR," tegasnya.

Ia berharap para seniman tradisi THR dapat kembali beraktivitas di gedung THR mengingat eksistensi kesenian di THR selama ini telah bersusah payah dalam menjaga tradisi dan melakukan regenerasi pada anak muda Surabaya untuk terus mencintai seni tradisi.

"Ya kami bisa berlatih seperti biasanya, karena porsi kami disana itu kan ada tiga hal, menjaga eksistensi kesenian tradisi di Surabaya. Yang kedua melakukan inovasi terhadap kesenian tradisi ini supaya mendekat ke generasi muda. Yang ketiga meregenerasi, ini sudah dilakukan sama teman-teman di THR," pungkasnya. (pan)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni