SURABAYA (Mediabidik) - Pemeriksaan putra sulung Walikota Surabaya Fuad Benardi yang di duga terlibat perijinan Basemen RS Siloam, sehingga menyebabkan amblesnya Jalan Raya Gubeng Surabaya. Mengejutkan sejumlah kalangan anggota DPRD kota Surabaya.
Khususnya anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya, Vinsensius Awey merasa heran dengan pemanggilan anak sulung Walikota Surabaya, Tri Rismaharini oleh Polda Jatim, Selasa (26/3/2019) yang disinyalir terkait perijinan basement RS Siloam Surabaya.
"Woouw, kok bisa ya putra Wali Kota Surabaya turut andil dalam proses perijinan yang dikeluarkan Pemkot Surabaya," ujar Awey kepada wartawan di gedung DPRD Kota Surabaya.
Awey, panggilan akrab Vinsensius Awey mengaku terkejut saat mendengar putra sulung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjalani pemeriksaa di ruang Subdit IV Tipiter Polda Jatim.
Namun, kata Awey, kita hormati azas praduga tak bersalah."Kan masih tahap pemeriksaan. Cuman yang saya sayangkan putra wali kota turut serta dalam proses perijinan," ujar dia.
Selama ini Risma dikenal dengan sosok bersih, tegas dan mengikuti aturan main dan tidak mau melibatkan keluarga dalam urusan pemerintahan maupun proyek kedinasan.
"Tapi kalau sampai hari ini nama anaknya juga dihadirkan sebagai saksi, nah ini akan menjadi sebuah kejutan yang luar biasa!" tegas politikus asal Partai Nasdem tersebut.
Apalagi jika sampai status Fuad naik dari saksi menjadi tersangka. "Terus terang ini sangat mencoreng wajah wali kota. Ini kalau sampai naik, tapi kan kita tetap menghormati asas praduga tak bersalah," ucapnya.
"Informasi santer yang saya dengar dari kalangan pengusaha, memang sering kali nama Fuad disebut-sebut," cetusnya.
Penegakan hukum tidak boleh tebang pilih, apakah itu kerabat pejabat, anak walikota atau pun masyarakat biasa, hukum harus mampu memberikan rasa keadilan bagi semua warga negara Indonesia.
Namun pihaknya tetap mendorong pihak kepolisian, agar semua diperlakukan sama di hukum. "Kami mendorong polisi untuk membuka secara terang, supaya publik juga bisa mengikuti proses semua itu," katanya.(pan)
Khususnya anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya, Vinsensius Awey merasa heran dengan pemanggilan anak sulung Walikota Surabaya, Tri Rismaharini oleh Polda Jatim, Selasa (26/3/2019) yang disinyalir terkait perijinan basement RS Siloam Surabaya.
"Woouw, kok bisa ya putra Wali Kota Surabaya turut andil dalam proses perijinan yang dikeluarkan Pemkot Surabaya," ujar Awey kepada wartawan di gedung DPRD Kota Surabaya.
Awey, panggilan akrab Vinsensius Awey mengaku terkejut saat mendengar putra sulung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjalani pemeriksaa di ruang Subdit IV Tipiter Polda Jatim.
Namun, kata Awey, kita hormati azas praduga tak bersalah."Kan masih tahap pemeriksaan. Cuman yang saya sayangkan putra wali kota turut serta dalam proses perijinan," ujar dia.
Selama ini Risma dikenal dengan sosok bersih, tegas dan mengikuti aturan main dan tidak mau melibatkan keluarga dalam urusan pemerintahan maupun proyek kedinasan.
"Tapi kalau sampai hari ini nama anaknya juga dihadirkan sebagai saksi, nah ini akan menjadi sebuah kejutan yang luar biasa!" tegas politikus asal Partai Nasdem tersebut.
Apalagi jika sampai status Fuad naik dari saksi menjadi tersangka. "Terus terang ini sangat mencoreng wajah wali kota. Ini kalau sampai naik, tapi kan kita tetap menghormati asas praduga tak bersalah," ucapnya.
"Informasi santer yang saya dengar dari kalangan pengusaha, memang sering kali nama Fuad disebut-sebut," cetusnya.
Penegakan hukum tidak boleh tebang pilih, apakah itu kerabat pejabat, anak walikota atau pun masyarakat biasa, hukum harus mampu memberikan rasa keadilan bagi semua warga negara Indonesia.
Namun pihaknya tetap mendorong pihak kepolisian, agar semua diperlakukan sama di hukum. "Kami mendorong polisi untuk membuka secara terang, supaya publik juga bisa mengikuti proses semua itu," katanya.(pan)
Comments
Post a Comment