Skip to main content

Komisi E Jatim Pastikan Santunan Ke Korban Surabaya Membara Tepat Sasaran

SURABAYA (Mediabidik) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jatim menjenguk korban luka dalam tragedi "Surabaya Membara" di RSUD Dr Soetomo, Surabaya, Sabtu (10/11). Selain untuk mengetahui keadaan para korban, kedatangan anggota DPRD Jatim, Agatha Retnosari tersebut juga untuk memastikan bahwa bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemrov) Jatim tepat sasaran. 

"Kami ikut terpukul adanya kejadian ini. Sudah sebaiknya kejadian ini tidak terulang," kata Agatha ketika ditemui di Surabaya, Sabtu (10/11/2018). 

Agatha pun mengapresiasi sikap pemerintah yang bertindak cepat dengan menanggung biaya perawatan bagi korban luka. Serta, pemberian santunan dari pemerintah kepada korban meninggal senilai Rp10 juta bagi tiap orang. 

"Kehadiran kami di RS tersebut juga untuk memastikan bahwa bantuan dari pemerintah ini tepat sasaran," kata Anggota DPRD Jatim dari dapil Surabaya tersebut. 

Selain itu, pihaknya juga berharap bahwa pemerintah bersama aparat keamanan selayaknya bukan hanya melakukan penindakan pasca kejadian. Lebih dari itu, pemerintah juga harus memberikan tindakan pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari. 

Apalagi, Surabaya sebagai Kota Pahlawan masih memiliki potensi untuk kembali menghelat acara serupa di tahun-tahun berikutnya. "Kami tak memungkiri bahwa kejadian ini adalah insiden. Namanya insiden, memang tak bisa dielakkan," kata Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini. 

Namun, hal itu bisa dicegah apabila para penonton tidak menjangkau sisi rel kereta api (viaduk) yang menjadi lokasi perlintasan kereta api sekaligus asal mula tragedi tersebut. "Aparat kepolisian seharusnya tegas," kata Agatha menambahkan. 

Untuk diketahui, pertunjukan drama kolosal Surabaya Membara mengakibatkan tiga penonton tewas dan belasan luka akibat terjatuh dari jembatan viaduk setinggi sekitar lima meter.

Saat insiden terjadi, puluhan penonton nahas itu berencana melihat jalannya pertunjukan drama kolosal memperingati Hari Pahlawan yang digelar di Jalan Pahlawan, depan kantor Gubernur Jatim, Jumat (9/11) malam. 

Namun, mereka justru terjatuh dari jembatan setinggi sekitar lima meter saat sebuah kereta melintas di jembatan viaduk peninggalan zaman Belanda. "Kalau tidak boleh berada di situ (viaduk), seharusnya petugas memberikan larangan yang tegas. Sebab, hal ini menyangkut dengan nyawa," tegas Anggota Komisi E ini. 

Tak hanya di RSUD Dr Soetomo, DPRD Jatim rencananya juga akan melanjutkan kunjungan di RS lain yang juga merawat para korban. "Ini menjadi perhatian penting bagi DPRD Jatim," tegasnya. (RoHa)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni