SURABAYA (Mediabidik) - Tidak adanya konsep kajian yang jelas, membuat indikator ekonomi kota Surabaya rentan terhadap masalah. Salah satu nya soal fluktuasi harga sembako, barang dan jasa.
Untuk mengantisipasi dan meredam gejolak ekonomi, Komisi B DPRD Kota Surabaya mendorong Bagian Perekonomian Kota Surabaya untuk menambah anggaran kajian-kajian ekonomi, baik mikro maupun makro.
"Selama ini hanya satu kali yang dianggarkan Pemkot untuk kajian ekonomi, sementara yang harus dikaji sangat banyak. Komisi B mendorong agar anggaran kajian ekonomi ditambah." ujarnya usai hearing dengan Bagian Perekonomian Kota Surabaya di ruang Komisi B, Selasa (27/11/2018).
Ia menjelaskan, Komisi B mengkritisi anggaran kajian ekonomi yang diusulkan Bagian Perekonomian Pemkot Surabaya hanya satu kali saja, padahal banyak yang harus dikaji agar persoalan-persoalan ekonomi Kota Surabaya tidak bergolak. "Kami dorong anggaran kajian ditambah sebanyak-banyaknya." terangnya.
Mazlan menambahkan, persoalan ekonomi itu sangat komplek sehingga dibutuhkan kajian di semua sektor agar jika terjadi turbulensi ekonomi langsung cepat di redam, sehingga tidak berdampak pada masyarakat.
"Kajian UKM, BUMD, sektor riil, ekonomi mikro dan ekonomi, inflasi, dan ritel ini perlu kajian. Begitu banyaknya sektor ekonomi, kok dianggarkan cuma satu, ya kacau ekonomi Surabaya."kata politisi senior PKB Surabaya. (pan)
Comments
Post a Comment