Skip to main content

Berkat Perjuangan Dr, Beny Warga Sidoarjo Lahirkan Bayinya Secara Gratis

SIDOARJO (Mediabidik) - Rasa was - was dari pemuda lugu asal Sidoarjo ini akhirnya merasa plong karena istrinya melahirkan di rumah sakit secara normal tidak dikenai biaya alias gratis .

Sebelumnya rasa was-was diakui oleh Indra warga Desa Kali Cabean kabupaten Sidoarjo ketika istrinya menginjak usia kehamilan 5 bulan karena dia harus memikirkan biaya persalinan sebab BPJS Kesehatan menyatakan tidak akan mencaver lagi untuk ibu yang melahirkan bayinya secara normal atau sehat. 

Namun setelah ia mengetahui bahwa BPJS Kesehatan telah mencabut putusan nya dan menanggung kembali tanpa syarat bagi pembiayaan terhadap tiga jenis layanana kesehatan salah satunya ibu melahirkan bayinya secara sehat atau normal pasca putusan Mahkamah Agung (MA) tersebut. 

"Sejujurnya saya sangat berterimakasih kepada salah satu wakil rakyat asal sidoarjo Dr. Benyamin yang menyatakan kritikan keras di beberapa media beberapa bulan yang lalu terhadap layanan BPJS Kesehatan yang tidak mencaver lagi terhadap 3 jenis layanan kesehatan tersebut," tegas Indra saat di temui di rumahnya di desa Kalipecabean Kabupaten  Sidoarjo, Sabtu ( 3/11).

Didampingi Istrinya Wati Yulika, pria yang keseharian sebagai buruh serabutan ini berharap kepada dr. Benjamin untuk terus berjuang demi kepentingan masyarakat Jawa Timur khususnya Warga Sidoarjo. 

Sementara itu dr.Benjamin Kristianto Mars saat di konfirmasi mengatakan dirinya ikut senang karena BPJS telah menggratiskan kembali 3 jenis layanan yang dianggap sangat merugikan masyarakat tersebut. 

"Sebagai wakil rakyat yang duduk di Gedung DPRD Jatim saya akan terus mengawal kebijakan Pemerintah yang dirasa tidak pro rakyat ini. Saya juga minta kepada Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) terus meningkatkan pelayanannya terhadap masyarakat,  Jangan sampai lagi ada kebijakan yang merugikan masyarakat, " tegas politisi asal Partai Gerindra Jatim yang maju dari daerah Sidoarjo ini. 

Sekedar diketahui sebelumnya BPJS Kesehatan telah menyatakan tidak akan mencover lagi 3 jenis layanan kesehatan diantaranya katarak, bayi lahir sehat dan rehabilitasi medik. 

Namun berkat perjuangan dan kritisi dari salah satu wakil rakyat Jatim yang duduk sabagai anggota DPRD Jatim yakni dr. Benjamin Kristianto Mars akhirnya Mahkamah Agung (MA) mendengarkan dan mengabulkan masukan serta kritikan tersebut supaya BPJS Kesehatan kembali lagi menggratiskan 3 jenis layanan tersebut diatas (RoHa)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni