Skip to main content

Dampak Pertikaian Elit Politik, Duo Matahari Dipindah Dapil

SURABAYA (Mediabidik) - Dampak kubu-kubuan dari parpol mengakibatkan banyak partai politik menggeser kader pontensialnya dari daerah pemilihan (Dapil) nya, hal itu  justru dapat merugikan partai. Karena bersangkutan sebelumnya bisa mendulang suara dalam pileg 2019 akan terancam kandas, sistem manajemen seperti ini justru dapat mengurangi perolehan suara di wilayah tersebut.

Pengamat politik, Airlangga Pribadi menegaskan jika saat ini kelemahan organisasi di partai politik adanya pertikaian diantara elit politik selalu berimbas hingga kebawah. Dimana para kader yang selama ini sangat dekat dengan para kader dan voter di suatu wilayah, gara-gara pertikaian tersebut terpaksa membangun kembali di dapil barunya. Dan ini sangat merugikan dia terlebih partai.

" Karena untuk membangun sebuah jaringan tidaklah semudah membalik tangan. Perlu waktu bertahun-tahun. Karena itu menjelang pileg, parpol harus berpikir ulang untuk memindahkan kadernya yang potensial ke dapil  dimana di tempat baru. Kalau ini dibiarkan tentunya akan merugikan parpol itu sendiri,"ungkap alumnus Unair ini, Kamis (19/7).

Ditambahkannya, belum tentu penggantinya akan mendapatkan dukungan dari rakyat atau voters. Mengingat saat ini masyarakat tidak percaya dengan sejumlah janji, tanpa ada contoh secara riil di masyarakat.

Seperti diketahui saat ini banyak sejumlah kader PAN Jatim sekaligus Anggota DPRD Jatim yang saat ini digeser dapilnya. Contohnya M Zainul Lutfi dan Husnul Aqib. Padahal mereka kader potensial dan memiliki jaringan luas. Tapi anehnya secara tiba-tiba oleh Ketua DPD PAN Jatim, Masfuk mereka dipindah di dapil Pasuruan yang sebelumnya Surabaya - Sidoarjo. Begitupula dengan Husnul Aqib ysng notabene Ketua DPC PAN Lamongan tiba-tiba mengundurkan diri dari pencalonan akibat dipindah Dapil. 

"Padahal di partai-partai lain mereka dipertahankan di tempatnya tersebut. Pastinya dia diangkat sebagai ketua disebuah wilayah pastinya ada sejumlah pertimbangan. Diantaranya perolehan suara dia diwilayah tersebut untuk perolehan suara partai," tegas sumber yang dirahasiakan.

Masih menurutnya, jika saat ini internal PAN lagi memanas. Dimana kubu Zulkifli Hasan ini lagi 'bersih-bersih' orangnya Hatta Radjasa. Tak heran mantan Bupati Bojonegoro, Suyoto itupun berpindah ke Nasdem. Padahal disatu sisi Yoto memiliki basis masa yang besar sehingga PAN mendapatkan 5 kursi di DPRD Jatim. Tidak sampai itu saja, seharusnya Ketua PAN Jatim dipimpin oleh Kuswiyanto, tapi dengan arogansinya dan menggunakan para centeng akhirnya hasil Musda hampir satu tahun tersebut diklaim Masfuk cs sebagai pengurus PAN Jatim 2017 - 2022. (RoHa)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni