Skip to main content

Dewan Jatim Prihatin Jumpai Jembatan Ambrol Akibatkan Akses Sekolah Sulit

SURABAYA (Mediabidik) - Tingginya intensitas hujan hingga banjir yang menyebabkan Ambrolnya jembatan di Desa Campoan kabupaten Situbondo membuat kehidupan warga sekitar terganggu. Pasalnya, jembatan tersebut merupakan akses utama warga untuk beraktifitas. 

Akibatnya, puluhan siswa Sekolah Dasar Negeri 1 Campoan yang merupakan satu-satunya sekolah dasar di sana tak bisa ke sekolah. Siswa yang nekat pergi ke sekolah harus melintasi sungai yang arusnya deras. Namun ketika hujan turun, orangtua akan berpikir dua kali untuk melepas anak mereka sekolah, karena arus sungai semakin deras dan tinggi.
Irwan Setiawan Anggota DPRD Jatim yang maju dari Daerah Pemilihan (Dapil) III Jatim yang meliputi Kabupaten Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi mengaku kaget ketika mendapat informasi dari warga lewat media sosial bahwa ratusan siswa tak bisa sekolah karena akses jembatan putus akibat banjir melanda. 
"Saya lihat sendiri kondisi di sana sangat memprihatinkan, karena jembatan yang ambrol itu menjadi akses utama siswa menuju sekolah. Saya coba untuk menyeberangi arus sungai.cukup deras, dengan ketinggian hampir selutut. dengan berpegangan kepada salah seorang warga akhirnya sampai ke seberang sungai. Bisa dibayangkan bagaimana anak-anak usia SD harus menyeberangi sungai tersebut," terang Irwan saat ditemui diruang kerjanya, Sabtu (11/2).
Politisi asal Fraksi PKS Jatim ini mengungkapkan, saat dirinya meninjau ke sekolah, hanya ada 6 siswa yang datang. Itu pun 2 diantara 6 siswa tersebut domisilinya dekat dengan sekolah sehingga tak perlu mengarungi sungai. Padahal total siswa yang tercatat di sana ada 28 orang. Para siswa memilih tidak masuk bila cuaca buruk atau orangtua yang tidak mengijinkan karena khawatir dengan keselamatan anaknya.
Lebih lanjut pria yang akrab di sapa kang Irwan menambahkan, berdasarkan informasi yang ia dapat dari pihak guru. Jumlah siswa yang belajar di SDN 1 Campoan itu pernah mencapai 80 orang. Namun belakangan menyusut terus hingga tingga 28 orang. Jumlah itu pun akan menyusut ketika cuaca buruk seperti musim hujan saat ini.
"Menurut Undang-Undang, seluruh warga negara berhak mendapatkan pendidikan. Tapi karena kalau tidak didukung akses dan fasilitas, bagaimana mereka bisa bersekolah dan mendapatkan pendidikan. Ini menjadi tanggungjawab kita bersama," tegas Sekretaris F-PKS DPRD Jatim tersebut.
Kang Irwan yang juga Wakil Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Baperda) DPRD Jatim itu berharap Pemprov Jatim juga ikut turun membuat akses transportasi di Desa Campoan terutama membangun akses jembatan penghubung. Sebab, Desa ini masuk kategori terpencil, hanya sepeda motor yang bisa menjadi akses transportasi. Bahkan untuk wilayah tertentu hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki.(rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni