SURABAYA (Mediabidik) - Gelombang penolakan rencana kedatangan Rizieq Sihab pentolan Front Pembela Islam (FPI) ke Surabaya terus mengema bahkan kini semakin membesar bak bola salju.
Ratusan pendukung dan simpatisan AKUB berduyun-duyun mendatangi Mapolda Jatim, yang sebelumnya berkumpul di Taman Bungkul. Berbagai poster kecaman terhadap Rizieq Sihab dan FPI nampak jelas terpampang.
Tidak hanya itu, berbagai kecaman dan makian juga dilontarkan oleh peserta aksi kepada Rizieq Sihab di sepanjang perjalanan menuju Mapolda jatim, yang dinilainya sebagai kepala gerombolan pengacau negara yang ingin memecah belah bangsa dengan menggunakan agama sebagai sarananya.
Setelah melakukan orasi, akhirnya sejumlah perwakilan dipersilahkan masuk ke Mapolda Jatim dan ditemui Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol F Barung Mangera. Salah satu perwakilannya adalah Dr. KH. Muhammad Zakki sang koordintor sekaligus inisator aksi.
Dalam keterangan pers nya, Dr. KH. Muhammad Zakki mengatakan jika Polda Jatim menjamin bahwa Rizieq Sihab tidak akan pernah bisa datang ke wilayah Jatim termasuk ke Surabaya.
"Insyaallah besok hari Sabtu tgl 29 besok Rizieq Sihab tidak akan datang di Jatim atau Surabaya, termasuk semua aliran yang berbau radikaal lainnya, karena arek-arek Jatim akan siap melakukan tindakan pengamanan," ucapnya kepada sejumlah wartawan, Kamis (26/1/2017)
Kiai muda kharismatik berlatar belakang pengusaha ekspor impor ini juga meminta kepada Polda Jatim untuk segera membubarkan keberadaan ormas FPI dan Ormas-Ormas lainnya yang beraliran intoleran dan radikal.
"Alhamdulillah Jawa Timur ini sudah kondusif, situasinya sudah aman, jangan sampai ada paham provokatif yang masuk Jatim, atau aliran dan ormas yang intoleran dan radikal, yang mengusik keutuhan NKRI, karena itu kami semua sepakat bahwa Jatim harus damai, maka FPI harus dibubarkan," ujarnya.
Lanjutnya, Rizieq insyaallah besok tidak akan datang, dan seluruh aliran radikalism dan intoleran insyaallah akan dicegat di Jatim, kita tebarkan bahwa Islam itu damai, sebenarnya arek-arek Jatim ini sudah senyum kedamaian, negeri ini perlu dibangun dengan ekonomi, negeri ini tidak dibangun dengan sesuatu yang radikal, negara kita ini Pancasila, dan NKRI harga mati.
"NKRI pada saat itu merupakan hasil istiqoroh KH Hasyim Ashari, ini yang kita perjuangkan, karena itu aliran yang intoleran dan radikal harus dibubarkan, kita mendukung langkah taktis TNI dan Polri, untuk melakukan tindakan tegas membubarkannya,"tegas pri kelahiran tahun 1970 ini.
Tidak hanya itu, saat ini juga beredar info jika anggota AKUB telah berkolaborasi dengan kader PDIP Surabaya untuk mengirim utusan masing-masing anggotanya melakukan gerilya ke kawasan Bandara Juanda Sidoarjo dengan tujuan mencari info data penumpang (manifest) seluruh maskapai penerbangan, terutama untuk tanggal 28 dan 29 Januari 2017.(pan)
Comments
Post a Comment