Skip to main content

PMII Jatim Sebut Presiden Jokowi Gagal Wujudkan Nawa Cita

SURABAYA (Mediabidik) - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Tiimur menyebut Presiden RI, Joko Widodo gagal mewujudkan nawa cita untuk rakyat. Hal tersebut terlihat dengan kenaikan Ð’Ð’Ðœ pada 5 Januari 2017. Selain Ð’Ð’Ðœ, kenaikan juga terjadi pada harga tarif dasar listrik, dan penerimaan negara bukan pajak. 

"Pemerintah tidak mampu mengendalikan harga ВВМ sebagai salah satu bagian dari kebutuhan pokok dari masyarakat," tegas Ketua umum PKC PMII Jatim, Zainudin ketika demontrasi, di depan gedung DPRD Jatim,Kamis (11/1).
       
Menurut Zainudin, dalam hak ekonomi sosial dan politik, negara bertanggung jawab atas kebutuhan dasar ekonomi dan politik setiap warganya. "Manakala hak dasar itu tidak tercapai oleh negara, logika sederhananya, negara gagal untuk menuaikan tanggung jawab dengan tuntas," paparnya.
       
PMII menyebut awal pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla memiliki sembilan janji dalam nawa cita. Salah satu janji tersebut adalah menggerakan produktifiitas dan menciptakan kemandirian ekonomi dalam dosmetik untuk mampu bersaing dengan ekonomi internasional. 
        
Zainuddin menegaskan bahwa membangun dari pinggir sebagaimana janji Jokowi pada item ke-3 dalam nawa cita, hanya bertumpu pada pembangunan infrastruktur. Padahal pembangunan infrastruktur dianggap hanya upaya untuk mengundang investor masuk ke Indonesia.
      
"Manakala investor sudah masuk dan mengelola sumber daya alam yang ada, maka secara tidak secara langsung menjadi awal dari babak selanjutnya dari keroposnya kedaulatan Indonesia dari sisi eonomi," ujarnya. 
      
Sementara itu para wakil rakyat di Indrapura yang menemui aksi pendemo tersebut antara lain  Noer Soetjipto dari Fraksi Gerindra, Atika Banowati dari Fraksi Golkar, dan Muzamil Syafi'i dari Fraksi Nasdem Hanura.
     
Dalam negoisasi PMII dengan polisi sempat terjadi keributan karena pihak polisi tidak mengizinkan masuk ke area dewan. Namun berkat jaminan ketua PKC PMII Jatim, Zainuddin bahwa perwakilan PMII kabupaten/kota tidak akan anarkis ketika sweping, akhirnya polisi memperbolehkan masuk ke dalam. 
      
"Hanya tiga orang dewan saja yang ada di dalam. Tapi kita butuh semua perwakilan fraksi untuk teken pernyataan sikap yang nantinya disampaikan ke pemerintah pusat," ujar Zainuddin dihadapan seluruh kader PMII.
       
Menurut Zainuddin, Ð’Ð’Ðœ naik sebenarnya tidak akan masalah, jika tingkat kesejahteraan masyarakat juga meningkat. Namun semua itu hanya utopia. Sementara kebutuhan Ð’Ð’Ðœ malah naik. "Tingkat pemasukan yang berbanding terbalik dengan biaya hidup yang kian tinggi mennyebabkan adanya ketimpangan," ungkapnya. 
       
PMII menganggap Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) gagal dalam mewujudkan nawa cita. Untuk itu, sebagai organisasi mahasiswa yang berhaluan 'ahlusunnnah wal jamaah' PMII menyatakan menolak kenaikan ВВМ, dan menolak PP No 60 tahun 2016 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
        
Selain itu, PMII meminta pemerintah mewujudkan harga pokok murah bagi masyarakat dengan mengendalikan harga pasar, mewujudkan ekonomi kerakyatan secara utuh dan berpihak pada rakyat kecil, dan mewujudkkan pendidikan dan kesehatan gratis, serta mewujudkan nasionalisasi aset agar kekayaan SDA berupa tanah dan air bisa dikelola oleh negara yang diperuntukkan untuk kemakmuran rakyat. (rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni