Skip to main content

Dipanggil Komisi A Terkait Anggaran Gelondongan, Sekdaprov Mangkir

SURABAYA (Mediabidik) -  Komisi A DPRD Jatim yang membidangi Hukum dan Pemerintahan terkejut dengan adanya model pemberian anggaran "Gelondongan" kepada satuan kerja pemerintah daerah (SKPD). Untuk itu Komisi A memanggil Sekdaprov Jatim Achmad  Sukardi, Kamis (1/12) lalu. Ironisnya yang bersangkutan tidak hadir tanpa alasan yang jelas.
      
Wakil Ketua Komisi A DPRD Jatim Miftahul Ulum  menyatakan sepertinya ada proses yang tidak sehat dalam penyusunan anggaran. "Selama ini ada proses yang tidak sehat dalam penganggaran kita. Mestinya anggaran dibuat itu sesuai dengan usulan program yang dibutuhkan masyarakat. Kalau tidak cukup, kan bisa dicarikan solusi, mana anggaran yang mendesak, mana yang tidak," kata politisi asal PKB ini saat di temui diruang kerjanya, Sabtu (3/12).
      
karena itu akan mengganggu aktualisasi program-program yang sudah direncanakan, maupun hasil Musrenbang. Sebab itu, Ulum merasa kasihan terhadap Gubernur Soekarwo yang visioner, mampu mengangkat derajat perekonomian masyarakat.
       
"Keinginan yang ideal dari Gubernur ini nampaknya tidak bisa diterjemahkan oleh Sekdaprov dalam mengomandani SKPD-SKPD ini. Sebab itu sudah saatnya Gubernur melakukan evaluasi terhadap kinerja Sekadaprov," harap pria yang akrab di sapa cak ulum tersebut.
        
Ia juga mengkritisi ada beberapa lembaga bentukan Kementerian Dalam Negeri malah tidak mendapat anggaran. Hanya FKUB Jatim yang mendapat anggaran. Itu pun hanya Rp 500 ribu. Padahal kondisi kebangsaan seperti saat ini peran FKUB sangat penting, dan seharusnya didukung anggaran yang lebih besar.
       
Diungkapkan, lembaga bentukan Mendagri lainnya yang tidak mendapat anggaran adalah KPID, Komisi Informasi (KI), FKAB (Forum Kerukunan Antar Bangsa), Forum Pencegahan Teroris dan Pencegahan Narkotika. "Semua lembaga ini tak diberi anggaran yang memadai, padahal sudah diamanatkan untuk diberi anggaran," ungkapnya.
      
Senada diungkapkan Ketua Komisi A Freddy Poernomo "Saya baru tahu, ternyata anggaran itu diberikan "Gelondongan" programnya belakangan menyesuaikan dengan anggaran. Bukannya program dulu, lalu disiapkan anggarannya. Rencana kami dalam pertemuan Kamis akan dibahas masalah anggaran untuk SKPD Pemprov Jatim. Namun kami menyayangkan Sekdaprov tidak datang," terang Freddy Poernomo.
      
Lebih lanjut dijelaskan Freddy bahwa Sekdaprov tidak hadir dan hanya diwakilkan stafnya yang notabene tak mengerti apa-apa. Komisi A pun terpaksa menolak kedatangan para staf tersebut karena merasa tidak akan mendapatkan informasi dan penjelasan yang dibutuhkan.
       
Politisi Partai Golkar ini menilai kinerja Sekdaprov tidak maksimal. Ini terbukti dengan penyusunan program kerja SKPD di Pemprov setiap tahun tidak ada bedanya.
"Saya melihat semua program-programnya copy paste. Selama ini ternyata ada tawar menawar antar SKPD untuk beri anggaran dalam program kerjanya. Ini tentunya di bawah kendali Sekdaprov Jatim," ungkap Freddy. (rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni