Skip to main content

Ketua Komisi A Minta Data Ulang Seluruh Ormas di Jatim

SURABAYA (Mediabidik) - Jumlah organisasi kemasyarakatan (Ormas) di seluruh Indonesia saat ini mencapai 36 ribu. Jumlah Ormas yang cukup banyak ini dirasa perlu pendataan ulang, karena banyak sekali akhir-akhir ini aksi demo mayoritas dilakukan oleh Ormas.
      

"Jumlah ormas secara nasional data dari Kementerian Dalam Negeri sudah 36 ribu. Ini harus disikapi dengan hati-hati. Apakah terus diakomodir atau perlu dilakukan evaluasi," kata Ketua Komisi A DPRD Jatim Freddy Poernomo, Sabtu (19/11).
      

Diterangkan bahwa Kamisi A DPRD Jatim yang menangani Hukum dan Pemerintahan ingin tahu berapa jumlah terkini Ormas di Jawa Timur. "Untuk itu kami akan melibatkan Bakesbangpol. Selama Ormas itu tidak bertentangan dengan NKRI memang tidak ada masalah. Ini perlu dibacarakan lagi apakah perlu dilakukan pendataan ulang," ujar poltisi dari Partai Golkar ini.
       

Ia pun menolak jika kegiatan ini dikaitkan dengan isu penistaan agama. "Ini tidak ada kaitannya. Dialog adalah agenda rutin. Kita sudah bertemu Kapolri bulan Oktober untuk. Itu jauh dari peristiwa empat sebelas (demo 4 November)," elak dia.
      

Dialog kebangsaan nanti, lanjutnya, adalah kegiatan berskala nasional. Dihadiri DPRD, seluruh SKPD di Jatim, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Kapolri Jendral Tito Karnavian, Ketua Umum PBNU Said Agil Siroj, peneliti dari LIPI dan wakil Rektor Universitas Malang. Selain itu, pesertanya sekira 600 orang berasal dari unsur pendidikan, perguruan tinggi, petinggi partai politik, ormas keagamaan, ormas pemuda, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jatim, dan SKPD di lingkungan Pemprov Jatim.
        

Lebih lanjut dikatakan, dialog kebangsaan ini mengambil tema membangun kembali nilai-nilai kebangsaan Indonesia di tengah paham fundemental-radikalisme agama dan pasar bebas. Salah satu tujuannya  mengidentifikasi berbagai kecenderungan yang berkembang di masyarakat.
Ia menambahkan, saat ini Indonesia berada dalam kondisi diantara dua kutub, baik kutub fundementalisme. Fundamentalisme agama atau fundamentalisme pasar bebas.
        

"Diantara kedua paham tersebut segenap bangsa Indonesia harus berjuang membangun dan membangun kembali nilai kebangsaan," tegasnya.
      

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi A Bambang Yuwono mengatakan, hasil dari dialog ini nanti untuk merekomendasi pemerintah pusat terkait nilai-nilai kebangsaan terutama di daerah. Nilai luhur bangsa ini sudah agak luntur di kalangan generasi muda.
       

"Dialog ini menyangkut kepentingan besar. Bagian dari jihad kebangsaan. kawal memperkuat empat pilar kebangsaan, yaitu UUD 45, Pancasila, NKRi, dan Bhineka tunggal ika. Bangsa ini mengakui keberagaman. Jika keberagaman tidak dijaga bisa merusak negara ini. Berbeda tapi tetap menghargai sesama manusia," ucap politisi asal PDI Perjuangan ini.
      

Bambang menegaskan, kegiatan ini bagian komitemen dari Komisi A. "Mungkin kegiatan ini belum punya arti besar, tapi tetap bermanfaat. Tantangan kapitalisme sudah merasuk dalam sendi-sendi kehidupan. Segalanya pragmatisme. Ini perlu segera kita sikapi," pungkas dia. (rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni