Skip to main content

Kualitas Jelek, Komisi B Jatim Desak Dinas Pertanian Beri Pendampingan Petani Singkong



SURABAYA (Mediabidik) - Harga singkong di Indonesia mengalami kemerosotan, saat ini di  pabrik menerima harga singkong Rp750/Kg, sedangkan harga di tingkat petani berkisar Rp500/Kg dan ini tidak wajar, mengingat harga singkong di atas Rp1200. Dipastikan ribuan petani singkong, termasuk di Jatim, mengalami kerugian cukup banyak.

Hal ini disampaikan salah satu Anggota Komisi B DPRD Jatim yang membidangi Perekonomian. JapanYusuf Rohana Anggota Komisi B DPRD Jatim menilai persoalan ini segera diselesaikan. Pemerintah harus duduk bersama dengan para petani untuk mencari solusi terkait persoalan harga singkong. Ia juga meminta agar pemerintah tidak terlalu banyak mengeluarkan izin impor tepung tapioka.
     

"Nasib petani singkong ini mirip dengan nasib petani tembakau, sebenarnya di Jawa Timur ini potensi singkong sangat banyak. Terutama di daerah yang sulit ditanami tanaman lain. Singkong relatif lebih muda perawatannya," kata politisi asa PKS ini saat di temui di ruang kerjanya, Senin (17/10)
     

Namun Ketua Fraksi PKS ini menyayangkan kualitas singkong dalam negeri  memang kurang baik. Ada keluhan dari kalangan industri, singkong dari masyarakat ini kualitasnya tidak seusuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.
     

"Singkong tidak sesuai dengan spek yang butuhkan industri. Kadar patinya itu kurang, sehingga indutri tidak bisa menerima supply singkong masyarakat, kecuali yang pola tanamnya seperti yang diinginkan, jenis singkongnya yang bisa diolah jadi tapioka," terangnya.
      

Yusuf Rohana menegaskan, untuk pihaknya akan menanyakan persoalan ini kepada pihak terkait. Supaya  pemerintah melakukan pendampingan terhadap para petani singkong ini dengan diadakan pelatihan diharapkan akan mampu meningkatkan kualitas singkong sehingga memenuhi standar industri agar bisa diolah menjadi tepung tapioka. 
      

"Selama ini masyarakat tidak berfikir sampai ke situ (untuk memenuhi kebutuhan industri). Mereka (petani) menanamnya pun alakadarnya. Ini perlu pengertian semua pihak. Swasta harus menyesuaikan dengan kondisi kualitas singkong masyarakat, tetap diserap dengan harga yang wajar. Kami juga akan konsultasi ke pemerintah pusat agar jangan banyak mengeluarkan izin impor. Jangan sampai masyarakat semakin jatuh perekonomiannya," pungkasnya. (rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni