SURABAYA (Mediabidik) - Rencana masuknya daging kerbau impor dari india ke Jawa Timur mendapat kritikan dari kalangan DPRD Jatim, pasalnya menanggapi sebaran daging kerbau impor yang berasal dari India, komisi B berencana melakukan pemanggilan beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD) guna mendapat penjelasan mengenai hal tersebut.
Dr.H.M.Noer Soetjipto,SP,SE,MM Anggota Komisi B DPRD Jatim yang membidangi Perekonomian mengatakan, pihaknya akan segera memanggil Dinas Peternakan, Dinas Perdagangan serta Biro Ekonomi.
" Komisi B akan meminta penjelasan terkait daging impor yang diduga kerbau asal India tersebut dan hal ini Sudah kami agendakan pemanggilan mereka pada akhir Oktober akan kami undang," ujar Soetjipto di ruang Fraksi Gerindra, Senin (17/10).
Di tegaskan pria yang akrab di panggil Pak Cip tersebut bahwa hearing akan membahas diantaranya tentang muasal perijinan masuknya daging impor, ini dari Pemerintah Pusat ataukah dari Pemerintah Provinsi. Jika dari Pemerintah Provinsi hal tersebut belum diperlukan. Pasalnya, saat ini daging sapi di Jatim masih mengalami surplus.
Selain itu, anggota dewan juga akan meminta keterangan mengenai kuota daging yang masuk. Sebab, jika terlalu banyak dibanjiri, bukan tidak mungkin bisa merusak harga daging sapi. "Kami juga akan meminta titik sebaran dari daging impor diduga dari India itu. Kemana saja. Adakah masuk pasar tradisional ataukah ke industri," ucapnya.
Politisi asal Partai Gerindra ini melihat temuan daging impor ini dari beberapa aspek. Seperti kesehatan hewan yang diduga kerbau tersebut termasuk dari segi kesehatan gigi dan mulut, tidak hanya itu, masuknya daging impor tersebut memberikan manfaat atau tidak
Seperti diketahui Sebelumnya, Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) Jawa Timur menemukan daging impor yang diduga berasal dari India bebas beredar di pasaran. Harganya yang lebih murah, yakni Rp 60 ribu dibanding daging sapi, membuat khawatir sejumlah pihak. Asosiasi pedagang daging sapi ini juga mempertanyakan masalah penyakit hewan di daging impor tersebut. (rofik)
Comments
Post a Comment