SURABAYA (Mediabidik) - Komisi C DPRD Jatim yang membidangi Keuangan akan melakukan evaluasi terhadap kinerja atau core bussines (BUMD) Badan usaha Milik Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Evaluasi ini dilakukan karena target capaian deviden BUMD untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 2016 mengalami koreksi (penurunan).
Di temui usai Hearing dengan beberapa BUMD Jatim, Ketua Komisi C DPRD Jatim Thoriqul Haq mengatakan dalam APBD murni, target PAD dari 12 BUMD milik Pemprov Jatim sebanyak Rp.365.628.523 milliar Namun dalam P-APBD dikoreksi menjadi Rp.363.056.341.058 milliar atau berkurang sekitar Rp.2.572.528.465 milliar.
Menurut pria yang akan maju Pikada Lumajang ini bahwa kendati deviden yang disetorkan ke PAD menurun sedikit. Tapi rata-rata kinerja BUMD Jatim meningkat. Diantaranya, PDAB, PT Bank Jatim, PT BPR UMKM, PT PJU, PT Jamkrida dan PT Askrida.
Lebih lanjut Thoriq menambahkan untuk BUMD yang kinerjanya turun adalah PT PWU dan PT SIER. Dimana target deviden PT PWU 2016 turun drastis dari Rp.4.567.000.000 milliar menjadi Rp.1.800.000.000 milliar Sedangkan PT SIER dari target Rp.8 miliar turun menjadi Rp.7 miliar.
Politisi asal F-PKB ini juga tidak memungkiri ada sejumlah BUMD Jatim yang merugi sehingga setoran deviden PAD nol (kosong). Diantaranya, PT JNU/PT.JIM, PT JPU/ PT JMU dan PT JKU.
"Ketiga BUMD itu akan kita evaluasi untuk penataan ulang core bussines bahkan kalau perlu dimarger supaya lebih produktif dan profit," ungkapnya, Selasa (23/8)
Untuk diketahui Secara umum kinerja BUMD Jatim sudah membaik. Khusus untuk BUMD yang merugi kami sepakat minta Biro Perekonomian mencari solusi kenapa mereka tidak bisa profit atau tak bisa bekerja. (rofik)
SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63
Comments
Post a Comment