Skip to main content

Di Anggap Merugikan Warga, Ketua RW 02 Laporkan PT Putra Negara ke Risma

SURABAYA (Mediabidik) – Dampak pembangunan saluran tipe A jalan Jemur Ngawinan, sepanjang 600 meter dengan pelaksana PT Putra Negara sangat meresahkan warga, pasalnya semenjak adanya proyek tersebut bangunan dan jalan yang ada di wilayah RT 5 RW 02 Kelurahan Jemur Wonosari ambrol sedalam satu meter, selain itu menyebabkan kebisingan dan gempa dari dampak pemasangan paku bumi, sehingga menyebabkan warga was-was dan khawatir rumah mereka roboh, karena jarak pemasangan paku bumi dengan rumah warga hanya berjarak 3 meter.

Berdasarkan informasi dilapangan dari salah satu warga yang bernama Sugeng mengatakan bahwa ketua RW 02 kelurahan Jemur Wonosari yang bernama Prayitno sudah melaporkan masalah tersebut ke Walikota Surabaya Tri Risma Harini," Ketua RW 02 sudah melaporkan hal tersebut ke walikota tanpa konfirmasi dulu ke RT dan Lurah setempat," terangnya.

Sementara Ketua RT 5 RW 02 Arbain saat dikonfirmasi Bidik mengatakan," Proyek tersebut sangat amburadul, dampaknya sangat meresahkan warga. Apalagi saat pemaangan paku bumi, hingga membuat bangunan disekitar menjadi retak dan jalan didepan mushola menjadi ambles satu meter, walaupun sudah diurug tapi belum 100 persen, malah ada yang belum diurug sama sekali tepatnya sebelah tokoh rosi, hingga saat ini masih bisa dilalui sepeda motor,"jelasnya. Selasa (9/8).

Arbain menambahkan," Selain menyebabkan ambrol, juga menyebabkan banjir saat turun hujan karena tanah yang digalih gampang ambrol, dampak lain juga dirasakan warga Jemur Gayungan karena adanya bendungan tempat mereka banjir, kemarin mereka rame-rame membongkar bendungan tersebut. Dampak lain adalah kebisingan dan gempa yang disebabkan oleh pemasangan paku bumi, apalagi pemasangannya dimalam hari, warga jadi was-was takut rumah mereka roboh saat tidur, setiap malam saya bersama bu lurah selalu turun ke lokasi mengawasi proyek tersebut "tandasnya.

Dilain tempat Lurah Jemur Wonosari Nurul Husadaya saat dikonfirmasi mengatakan," Itu proyek nasional, setelah mendapat laporan warga lansung ta sampaikan ke Kabid Pematusan, setiap malam saya bersama pak RT setempat melakukan pengawasan, tidak ada pemasangan paku bumi, itu cuma besi plat yang berguna untuk menahan erosi tanah, dan ambrolnya tanah disitu disebabkan karena penahan kurang kuat, seharusnya besi plat yang dipasang dua saft, tetapi mereka hanya pasang satu," paparnya.

Perlu diketahui proyek pembangunan box culvert saluran tipe A yang ada jalan Jemur Ngawinan bernilai Rp 30 miliar dimana proyek tersebut mengunakan dana APBD kota Surabaya Tahun 2016, ironisnya dalam pelaksanaannya proyek tersebut terkesan asal-asalan. Karena dianggap merugikan warga. Ketua RW 02 Prayitno melaporkan hal tersebut ke Wailkota. (pan)  
     

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni