SURABAYA (Mediabidik) – Puluhan masa pengemudi GOJEK berunjuk rasa di depan kantor DPRD kota Surabaya, Kamis (18/8). Mereka menuntut banyak hal diantaranya soal penurunan tarif harga yang dinilai merugikan pengemudi GOJEK.
Tarif yang semula per kilo Rp 2500 sekarang menjadi Rp 2000. Hal ini tentunya membuat ratusan pengemudi GOJEK mengamuk kepada perusahaan GOJEK di Surabaya yang terletak di Jalan Tidar, mereka meminta kebijakan tersebut dikembalikan seperti semula.
Total ada tujuh tuntutan yang diminta para driver GOJEK ini selain penurunan tarif, mereka juga meminta agar menghapus sistem performa yang mempengaruhi sistem bonus, mengembalikan setelan jarak dan harga aplikasi, menghapus tindakan suspend 15 menit, mempertanyakan pengumpulan SKCK, serta mempertanyakan fungsi kantor operasional yang ada di Surabaya.
"Kami ingin menuntut itu semua kepada mereka (perusahaan GOJEK). Kami tidak mau dianggap sapi perah yang dibayar seenaknya. Makanya kami memohon kepada para anggota dewan untuk membantu kami," teriak kordinator aksi, Handoko.
Sebelum menuju kantor DPRD kota Surabaya, para pengunjuk rasa ini sempat melakukan demo di kantor operasional GOJEK di Surabaya. Meskipun sempat diterima, namun jawaban perusahaan menurut mereka tidak memuaskan.
"Mereka (perusahaan GOJEK) hanya menjawab itu semua tergantung dari kebijakan kantor pusat, selalu jawaban itu yang keluar dari mereka. Terus apa fungsinya kantor GOJEK di Surabaya ini kalau g bisa mwmberikan keputusan," ucapnya.
Sementara itu, Ketua DPRD kota Surabaya Armuji mengatakan, memang aplikasi seperti ini sangat rawan konflik sebab perusahaan sendirilah yang mengolah kebijakanya. Maka dari itu, dirinya Beranji akan mengawal persoaalan ini hingga tuntas.
"Kami hari Senin depan akan memanggil perusahaan GOJEK untuk hadir disini (kantor DPRD), jika sampai dua kali atau tiga kali tidak hadir kami akan menutup kantor GOJEK itu," pungkas Armuji.(pan)
Comments
Post a Comment