Skip to main content

BLH Surabaya Kembangkan Program Energi Baru Terbarukan (EBT)

Kepala BLH Surabaya Musdiq Ali Suudi
SURABAYA (MediaBidik) – Ketergantungan pemakaian sumber energi yang berbahan dasar fosil, sehingga menimbulkan emisi udara yang dapat merusak lingkungan serta menyebabkan berkurangnya sumber ini energi saat ini. Sehingga perlu segera dilakukan penangan serius oleh pemerintah untuk mendukung keamanan dan keberlanjutan energi nasional. Proses ini harus didukung oleh kebijakan-kebijakan strategis.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Badan Lingkungan Hidup (BLH) kota Surabaya berupaya mengembangkan sumber energi baru terbarukan (EBT) dengan mengunakan metode Solar Cell, merupakan alat yang mengunakan prinsip kekekalan energi dengan mengunakan energi panas diubah menjadi energi listrik, dan untuk pengembangannya BLH Surabaya mengandeng beberapa Perguruan Tinggi (PT) serta pihak swasta.

Seperti yang disampaikan Kepala BLH kota Surabaya Musdiq Ali Suudi kepada Bidik diruang kerjanya," Kita sekarang ini lagi bergantung pada energi yang bersumber dari fosil,  keterbatasan sumber energi yang terbatas, menghasilkan emisi yang merusak lingkungan, sementara kita mempunyai sumber potensi yang bisa dikembangkan, ada yang jumlahnya terbatas dan ada yang jumlahnya dikatakan tak terhingga, diantaranya angin, dan kita sudah kerjasama dengan ITS, untuk mengukur kecepatan angin di kota Surabaya dan kecepatannya belum begitu ful, dan kincir angin bisa menghasilkan listrik yang cukup besar,"terangnya. Selasa (2/8).

Musdiq menambahkan," Dan satu resource yang sangat besar, karena kita berada di negara tropis dan yang paling cocok adalah mengunakan tenaga matahari, dan ini belum banyak dimanfaat sementara pekerjaannya melimpah, namun, Surabaya sendiri untuk program tersebut sudah dilakukan BLH, misalnya untuk sekolah-sekolah yang mendapatkan penghargaan Adi Wiyata mendapatkan Solar Cell, dipasang disekolah-sekolah, itu yang menghasilkan listrik walaupun jumlahnya belum begitu besar, selain itu program tersebut dapat mendorong serta menyadarkan murid-murid, bahwa kita punya energi besar dan mereka bisa mempelajari proses-prosesnya seperti apa, selain dipasang disekolah-sekolah, solar cell juga dipasang dilampu-lampu penerangan jalan milik pemkot dan secara massal masih belum direalisasikannya, karena masih kita kaji dulu metode-metode yang cocok, yang pertama murah, kedua perawatannya yang tidak rumit, karena untuk perawatan sangat krusial,"imbuhnya.

Perlu diketahui, program pengembangan energi baru terbarukan (EBT) sudah dilaksanakan oleh BLH kota Surabaya sejak 2014 dan sudah berjalan dua tahun lalu, namun dalam pelaksanaannya diterapkan disekolah-sekolah yang mendapat pernghargaan Adi Wiyata serta untuk lampu penerangan jalan umum (PJU). (pan)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni