SURABAYA (Media Bidik) - Salah satu fakta yang ada dilapangan banyak jalan yang ada di pedesaan masih sering kali terlihat rusak sehingga hal ini menjadi penyebab kemacetan sampai menimbulkan kecelakaan.
Menurut H.Rofik Anggota DPRD Jatim mengatakan saat ini dirinya merasa miris ketika masih banyak masyarakat masyarakat Jatim khususnya yang ada di Lumajang tepatnya di Jalan Trans Ranuyoso yaitu jalan yang menghubungkan Lumajang ke Suraba kerap macet .
Pria asli kelahiran Lumajang ini menerangkan bahwa masih banyak masyarakat yang mempertanyakan Kemacetan Parah yang terjadi di kedua pasar yaitu Pasar Ranuyoso dan Pasar Gunung Tengungu.
" Pemerintah seharusnya turun ke lapangan atasi jalan yang rusak untuk mencari solusi agar jalan yang sering mengalami kemacetan tersebut tidak akan macet lagi ," terang H.Rofik di ruang kerjanya,Selasa ( 19/7).
Politisi dari PPP Jatim ini menegaskan, selain masalah kemacetan yang ada di pasar Ranuyoso , tidak sedikitmasyarakat yang ada dipedesaan mengeluhkan terkait pembangunan Jembatan Layang atau Jalan Alternatif, karena selama ini hanya warga kota yang selalu di perhatikan terkait infrastruktur jalan, akan tetapi daerah perdesaan sepertinya di anak tirikan oleh Pemerintah.
" Pemerintah seharusnya tidak tebang pilih soal perbaikan infrastruktur jalan, karena warga desa juga masyarakat Jawa Timur, "ungkap H.Rofik.
karena itu, dirinya berjanji akan menyampaikan kesiapannya untuk meneruskan usulan ini kepada pihak terkait.terutama Dinas PU Bina Marga Jatim agar dianggarkan pembangunan jalan layang atau jalan pintas yang bisa menjadi solusi kemacetan di sepanjang Jalan arah Lumajang ke Surabaya. (rofik)
SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63
Comments
Post a Comment