Skip to main content

Sidak Komisi E Jatim Temukan Salah Satu Sekolah Gagal Ikut UNBK

Komisi E saat sidak disalah satu sekolah
SURABAYA ( Media Bidik ) – Kunjungan Komisi E DPRD Jatim yang membidangi Pendidikan menilai Pemerintah Kota Surabaya gagal dalam mensukseskan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) secara serentak. Mengingat ada sebagian sekolah yang tidak dapat mengakses soal ujian karena eror, hal ini dijumpai saat Komisi E melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke sekolah SMA dan SMK di Surabaya. Salah satunya SMK DR Soetomo yang berada di jalan Jojoran IV Surabaya. Dalam sesi pertama satu kelas yang berisi 26 siswi kesulitan membuka login ujian. Selama 2 jam para murid tidak dapat mengerjakan UN, hingga para siswi terlantar dan batal mengerjakan ujian.

Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Suli Da'im mengatakan, sudah dari awal UNBK, bukan hanya persoalan listrik, dan Telkom Speedy saja, tetapi juga dari segi teknologi dan IT." Ini ada ketidak kesiapan dari perangkat yang jadi bagian proses UN dan itu tidak diantisipasi. Selama ini hanya bicara listrik, dan Telkom Speedy saja. Tetapi juga harus memikirkan connect server dengan pusat, " ujar Suli, di sela-sela sidak di SMK DR Soetomo, Senin (4/4/)

Komisi E DPRD Jatim yang menangani Pendidikan menengarai gagalnya UNBK, disebabkan lemahnya kontrol dari penyelenggara ujian. Pemkot Surabaya terlalu semangat untuk melaksanakan UNBK serentak, tetapi tidak melakukan pengawasan secara menyeluruh.

"Mungkin ada sekolah yang besar dan bagus dipertengahan kota tahun kemarin sudah melaksanakan UNBK. Tetapi untuk sekolah pinggiran apa sudah dipastikan siap UNBK," tegasnya. Pemkot seharusnya sudah melakukan antispasi terkait PC atau space laptop sesuai yang dibutuhkan dalam proses UNBK. Maka,harus ada evaluasi sebelum pelaksanaannya, karena menyangkut UNBK.

Ditegaskan Suli, terkait 26 siswi yang gagal UN sesi pertama, Komisi E mendesak Diknas Surabaya agar turun ke lapangan untuk mengetahui problemnya. Diknas harus memberikan kepastian terhadap murid yang gagal mengikuti UN.  "Harus ada kejelasan untuk pengganti UN sesi pertama kapan. Masak harus menunggu 4 jam, iya kalau bisa. Kalau tidak bisa kan kasihan," pungkasnya.

Sementara itu dr,Benjamin Kristianto Mars Anggota Komisi E yang maju dari Dapil I menilai Kepala Dinas Pendidikan Surabaya M.Iksan sepertinya memaksakan diri untuk mewajibkan agar SMA dan SMK yang ada di Surabaya harus mengunakan Ujian nasional Berbasil Komputer." Jangan demi gensi semata Siswa-siswi SMA dan SMK di Surabaya wajib mengikuti UNBK ,namun faktanya masih ada sekolahan yang gagal melaksanakan UNBK dengan sempurna, artinya anak didiklah yang menjadi korban, dan ini menjadi bahan evaluasi serius dalam pembahasan di Komisi E DPRD Jatim," tegas dr Beny . (rofik)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni