Skip to main content

Tak boleh ikut Unas,patoh Sayaf Siswa Jenius wadul ke Dewan Jatim

Patoh Sayaf saat di temui anggota Komisi E Jatim

SURABAYA ( Media Bidik ) – Karena dianggap belum cukup umur, untuk mengikuti Ujian Nasional Sekolah Dasar ( Unas SD) pada bulan Mei mendatang, seorang siswa yang bernama Patoh Sayaf merupakan siswa didik dari Yayasan Pendidikan Islami SD Anak Saleh jalan Ngeni Indah Waru - Sidoarjo bersama orang tuanya mendatangi Gedung DPRD Jatim, Jl Indrapura-Surabaya. Kedatangan mereka ke Komisi E Jatim untuk menyampaikan keluhannya, terkait pelarangan anaknya yang tidak boleh mengikuti Ujian Nasional (Unas) oleh Dinas Pendidikan kota Sidoarjo dengan dalih belum memenuhi syarat untuk ikut Unas, karena masih menginjak umur 8 tahun.

Menurut orang tua dari anak jenius Patoh Sayaf mengatakan bahwa anaknya memang tidak seperti teman-teman sekelasnya yang mayoritas berusia 12 tahun, karena anaknya masuk kelas 1 SD pada usia 4 tahun, sedangkan kelas 2 dan 3 hanya ditempuh dalam kurun 1 tahun, begitu pula ketika menginjak kelas 4 dan 5 juga di tempuh 1 tahun mengikuti kelas akselarasi." Dinas Pendidikan Sidoarjo melarang putra kami mengikuti Ujian Nasional dengan alasan usia putranya baru 8 tahun, padahal kemampuan sang anak sudah memenuhi syarat, bahkan hasil tes IQ nya mencapai 136," ungkap Joko Irianto  orang tua anak jenius,Selasa (8/3).

Sementara itu Sri Untari Anggota DPRD Jatim Fraksi PDIP ketika mendengarkan wadulan warga Jawa Timur menegaskan, pihak DPRD Jatim akan mengawal permaslahan ini dan secepatnya berkordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dan Dispendik Sidoarjo." Anak ini sebenarnya bagaikan mutiara bangsa yang terpendam, bisa dibayangkan anak seusia 8 tahun sudah mempunyai potensi yang sangat baik dan layak di perjuangkan untuk mengikuti Unas mendatang," tegas Ketua Fraksi PDIP DPRD Jatim tersebut.

Karena itu," Terkait permasalahan ini akan diteruskan melalui komisi E yang membidangi tentang Pendidikan untuk menyelesaikan persoalan tersebut, dan untuk pihak sekolahan yang selama ini menjadi tumpuan Patuh Sayaf dalam menimbah ilmu pendidikan, seharusnya ikut memback up penuh supaya anak didiknya yang jenius ini bisa mengikuti Unas, bukan malah sebaliknya, sepertinya membiarkan orang tua dan sang anak berjuang sendiri,"pungkas Untari.( rofik )

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni