SURABAYA( Media Bidik ) - Mahalnya daging sapi yang tak terkendali bahkan tak bisa di rem akhir-akhir ini di sebabkan akibat populasi hewan ternak sapi di Jawa Timur mulai berkurang, dan hal ini harus mendapat perhatian yang serius dari Dinas Peternakan Jawa Timur.
Menurut Hj. Atika Banowati,SH Anggota Komisi B DPRD Jatim yang membidangi tentang perekonomian mengakui, sudah menjadi persoalan yang biasa ketika menjelang moment-moment tertentu harga daging sapi selalu mahal, namun menurutnya, kenaikan harga daging sapi kali ini dikarenakan semakin berkurangnya populasi hewan ternak di Jawa Timur dan ini terbukti Rumah Pemotongan Hewan (RPH) banyak yang tak bisa memenuhi keingginan daging sapi di pasaran." Seharusnya Pemprov Jatim melalui Dinas terkait mendatangkan sapi betina atau sapi produktif agar populasi sapi di Jatim terus bertambah banyak, sehingga hewan sapi ternak tak kekurangan," tegas Atika,Selasa(9/2).
Di tambahkan Politisi asal Fraksi Golkar bahwa ,Dinas Peternakan Jatim harus menjalankan program-programnya dengan memberikan bantuan sapi ternak baik sapi jantan maupun sapi betina ke peternak sapi untuk merawat secara benar bagaimana memelihara populasi sapi samakin banyak, dan yang paling penting jangan terburuh-buruh untuk mengimpor sapi dari luar negeri karena peternak sapi kita yang akan rugi .
Karena itu ,pihak Komisi B DPRD Jatim berharap kepada Pemprov Jatim melalui Dinas Peternakan agar tanggap dan serius menangani mahalnya harga daging sapi yang tak terkendali ini, karena ini bisa mempengaruhui daya beli masyarakat kita yang sedang dihadapkan perekonomian kurang stabil saat ini.( rofik )
Comments
Post a Comment