Skip to main content

Panwaslu Jamin Coblosan di Kota Surabaya Berlangsung Aman

SURABAYA (Media Bidik) - Mendekati detik-detik pelaksanaan coblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Surabaya tinggal dua hari  lagi. Tepatnya, 9 Desember 2015 seluruh Warga Kota Surabaya sudah bisa menentukan pilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Dengan cara warga yang ber-KTP Kota Surabaya mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang sudah ditentukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Penyelenggara pemilu KPU Kota Surabaya yang menargetkan pemilih mencapai 70 persen lebih ini juga perlu diwaspadai Panwaslu. Pasalnya, semakin meningkatnya jumlah pemilih, semakin tinggi pula indikasi kecurangan di setiap TPS yang berjumlah 3.936 tersebar di seluruh Kota Surabaya. Serta, semakin tingginya partisipasi masyarakat juga semakin selektif pengawasannya.

Panwaslu Kota Surabaya juga berani menjamin proses coblosan di Kota Surabaya berlangsung aman, damai tanpa ada money politic. Panwaslu mewanti-wanti kepada masing-masing tim paslon untuk tidak berkampanye saat masa tenang.

"Kalau itu dilanggar akan saya jatuhi sanksi pasal 187 ayat 1 dengan kurungan tiga bulan dan denda satu juta bagi orang perorang, tim kampanye, maupun paslon yang bersangkutan," kata Ketua Panwaslu Kota Surabaya, Wahyu Hariyadi saat ditemui awak media sebelum hearing dengan Pelaksana Pemilu di Komisi A DPRD Kota Surabaya, Senin (7/12/2015).

Ia juga berani menggaransi Kota Surabaya bebas dari serangan fajar serta money politics menjelang proses coblosan berlangsung. Menurutnya, Panwaslu memiliki pasukan berjumlah 4.200 untuk mengcover seluruh TPS yang berjumlah 3.936, 154 Kelurahan, serta 31 Kecamatan. "Saja jaga Surabaya dari serangan fajar dan money politics. Tolong laporkan kalau ada kecurangan tersebut, dan akan kami tindak tegas," jelasnya.

Jumlah pasukan Panwaslu 4.200 yang tesebar dirasa kurang oleh Panwaslu. Pasalnya, jumlah tersebut tidak sebanding dengan jumlah TPS, Kelurahan, dan Kecamatan. "Tentunya masih kurang untuk mengcovernya," tambahnya.

Ia menjelaskan, bentuk pengawasan terkait adanya serangan fajar sudah berkoordinasi dengan masyarakat serta Karang Taruna yang ada di setiap kampung. 

"Detik-detik menjelang hari H coblosan memang rawan dan kami sudah melakukan strategi pengawasannya bagaimana agar itu tidak terjadi. Kami melakukan sosialisasi ke masyarakat dan karang taruna," bebernya.

Selama masa tenang yang berlangsung sejak 6-8 Desember, Panwaslu baru menemukan satu masalah terjadi kecurangan di daerah Surabaya barat. Sayangnya, Panwaslu belum bisa membeberkan bentuk kecurangannya seperti apa dan dilakukan oleh paslon nomor urut berapa.

"Minggu pagi ada indikasi kegiatan salah satu paslon yang belum bisa saya sebutkan namanya karena masih dalam proses verifikasi. Hari ini (kemarin, red) mulai dilakukan pendalaman dengan cara olah TKP (Tempat Kejadian Perkara, red) dan kami terus dalami," jelasnya.
Dirnya akan terus mengawasi segala bentuk kegiatan masing-masing paslon selama masa tenang hingga detik-detik coblosan. "Setiap ada bentuk kegiatan sekecil apapun saya terus pelototi. Agar tidak terjadi kegaduhan," terangnya.(pan)

Comments

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni