Skip to main content

Warga Surabaya Sekarang bisa Tahu Sejarah Kota Surabaya

SURABAYA(Media Bidik) - Warga Surabaya kini punya destinasi wisata edukasi baru berupa Museum Surabaya. Tagline tersebut tidak berlebihan. Nyatanya, setelah diresmikan oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, Minggu (3/5/2015) pagi, museum berisikan koleksi benda-benda bersejarah dalam kaitan perjalanan Kota Surabaya yang berada di lantai I gedung SIOLA ini langsung diserbu warga Kota Pahlawan.

Dari mulai pelajar hingga orang tua yang mengajak putra-putrinya, terlihat antusias menyaksikan satu demi satu koleksi Museum Surabaya. Dari mulai arsip kependudukan sejak tahun 1837, baju Dinas Pemadam Kebakaran sejak zaman Belanda, juga dua becak yang berwarna biru dan putih.

Salah satu 'corner' di Museum Surabaya yang menjadi favorit pengunjung adalah deretan foto walikota Surabaya dari mulai walikota pertama, Mr A Meyroos, yang menjabat pada 1916 hingga 1920, sampai era Walikota Tri Rismaharini sekarang. Beberapa warga Surabaya terlihat bergantian menjadikan deretan foto pemimpin mereka itu sebagai latar untuk berfoto selfie.

"Menurut saya bagus sekali. Dengan adanya Museum Surabaya ini, saya bisa mengajarkan kepada anak-anak tentang sejarah Surabaya. Saya pun yang awalnya hanya tau walikota Surabaya mulai era pak Soenarto Soemaprawiro, ternyata sejak tahun 1916 sudah ada walikota," tegas Farid (38), warga Mulyorejo yang mengajak istri dan kedua anaknya untuk menikmati koleksi Museum Surabaya.

Antusiasme dan respon positif warga terhadap Museum Surabaya, sekaligus menjadi jawaban dari harapan Walikota Tri Rismaharini terkait keberadaan museum tersebut. Dalam sambutannya ketika meresmikan Museum Surabaya, walikota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini berharap warga Surabaya terutama pemuda dan anak-anak, bisa lebih mengetahui sejarah kotanya melalui "rumah benda-benada bersejarah" tersebut.

"Ide ini sebenarnya sudah ada sejak saya menjabat walikota. Dengan adanya Museum Surabaya ini, anak-anak bisa belajar. Generasi muda bisa tahu tentang sejarah Kota Surabaya," tegas walikota.

Setelah menyampaikan sambutan kemudian memotong pita untaian bunga, tanda diresmikannya Museum Surabaya, walikota lantas mengajak undangan yang hadir untuk berkeliling ke tiap sudut museum. Dijelaskan walikota, koleksi yang ada di Museum Surabaya dibuat per tema. Semisal tentang sejarah daftar Walikota Surabaya, catatan kependudukan, penanganan kebakaran semisal mobil PMK tahun 60 –an yang dulunya dipakai untuk memadamkan kebakaran yang terjadi di SIOLA, juga pengelolaan kota, serta transportasi. Mantan Kepala Bappeko Surabaya ini mencontohkan becak yang berwarna biru, itu dulunya merupakan becak untuk mengangkut penumpang pada pagi hari. Sementara becak yang berwarna putih digunakan pada malam hari.

"Mungkin ini (koleksinya) belum lengkap. Tetapi kami mencoba untuk menghargai peninggalan sejarah. Dan kita yakin koleksinya masih akan terus bertambah. Kami juga ingin (data/foto) seniman Surabaya juga ada di sini. Dan masyarakat boleh ikut berperan untuk menyumbangkan koleksinya," sambung walikota.
Dalam peresmian tersebut, hadir Forum Pimpinan Daerah, Wakil DPRD Surabaya, Aden Darmawan, SKPD Pemkot Surabaya. Juga budayawan dan pemerhati sejarah Surabaya. Salah satunya Dukut Imam Widodo. Pria yang juga sastrawan ini mengaku sangat mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya karena telah memulai langkah untuk mewujudkan Museum Surabaya. Menurutnya, dulu, jauh sebelum perang kemerdekaan, Surabaya sebenarnya pernah punya museum yang digagas Gh Von Faber.

"Untuk koleksinya mungkin memang belum sepenuhnya mewakili sejarah Surabaya, tetapi harus dimulai. Memang belum sempurna, tetapi harus segara dilakukan. Dan itu langkah bagus. Jadi jangan cuma bilang "kok cuma begini". Saya berharap warga mau untuk ikut menyumbangkan koleksinya. Karena ini semangatnya sudah bagus," jelas Dukut.

Penulis buku Hikajat Soerabaia Tempo Doeloe ini menambahkan, dirinya kini tengah menyiapkan semacam diorama  berupa koleksi foto sejarah Surabaya yang dimilikinya, untuk disumbangkan ke Museum Surabaya. "Ada diorama mulai berdirinya Surabaya, hingga lambang Kota Surabaya. Ini sedang saya siapkan. Mudah-mudahan satu bulan lagi sudah selesai," jelasnya.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya, Suharto Wardoyo yang ikut hadir dalam peresmian Museum Surabaya tersebut mengatakan, dengan adanya museum tersebut, warga bisa mengetahui bahwa sejarah pencatatan penduduk di Kota Surabaya sudah ada sejak tahun 1837. "Daripada dokumen bersejarah ini hanya disimpan di gudang, akan lebih baik bila kita tunjukkan kepada warga sehingga warga bisa mendapatkan informasi baru," terangnya.

Selain Museum Surabaya, di gedung bersejarah tersebut, Pemkot Surabaya juga akan membuka pelayanan masyarakat mulai pukul 09.00 hingga 21.00. Diantaranya layanan kependudukan. Juga ada area makanan khas Surabaya, live performance dari para seniman, pameran lukisan serta sentra usaha kecil menengah (UKM).(Topan

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni