SURABAYA(Media Bidik) - Rencana investor pembangunan pasar turi PT. Gala Bumi Perkasa (GBP) menggelar soft opening pada hari Minggu (18/1/2015) ditentang oleh para pedagang. Alasannya, bangunan sembilan lantai tersebut belum layak ditempati.
"Semua orang tahu bahwa stand dipasar turi belum selesai dan belum layak ditempati," ujar Ketua Kelompok Pedagang Pasar Turi, H. Syukur, Kamis (15/1/2015).
Sebagai bentuk protes terhadap investor, pedagang tidak mau masuk ke dalam Pasar Turi. Mereka memutuskan akan tetap bertahan di Tempat Penampungan Sementara (TPS).
"Buat apa masuk ke dalam kalau sarana dan pra sarana tidak memadahi," ketusnya.
Sementara terkait rencana pembongkaran TPS, Syukur mengaku dirinya bersama para pedaganag lainnya telah menyampaikan ke Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Menurut dia, pedagang saat sedang resah begitu mendengar rencana pembongkaran TPS.
"TPS selama ini dijadikan pedagang sebagai tempat berjualan. Kalau mau dibongkar, terus kita mau diminta berjualan dimana?," kata Syukur dengan nada tinggi.
Asisten II bidang pembangunan dan ekonomi M Taswin mengatakan, pembongkaran baru bisa dilaksanakan ketika seluruh pedagang sudah masuk semua ke Pasar Turi. Menurutnya, pihaknya dalam hal ini Disperindag Kota Surabaya sudah melakukan pendataan di lapangan beberapa waktu lalu.
Tujuannya untuk mendata berapa banyak pedagang yang masih bertahan di TPS dan pedagang yang belum masuk ke Pasar Turi. "Hingga sekarang masih banyak pedagang yang bertahan di TPS. Tentu saja kami belum bisa melaksanakan pembongkaran TPS," bebernya.
Agar pembongkaran bisa berjalan lancar, pihaknya akan mengajukan persetujuan penghapusan aset pada DPRD Surabaya. Sebab, pembangunan TPS waktu itu menggunakan dana APBD.(Topan)