SURABAYA (Media Bidik) - Masih banyak pengusaha nakal di kota Surabaya yang melakukan aktivitas dalam menjalankan bisnis nakalnya tanpa dilengkapi ijin IMB maupun TDUP yang berlaku sesuai dengan Perda Kota Surabaya No 23 Tahun 2012 Tentang Kepariwisataan.
Kondisi tersebut rupanya menjadi celah bagi oknum-oknum nakal para penegak Perda dalam meraup keuntungan pribadi dengan menjadi becking para pengusaha nakal tersebut. Dengan cara membiarkan tempat usaha para pengusaha nakal agar tetap operasional asalkan mereka menyetorkan sejumlah uang kepada oknum penegak perda setiap bulannya sampai mereka menyelesaikan semua perijinan tempat usahanya.
Salah satunya adalah Resto Dewa Rasa dijalan Manyar Kertoarjo No 43 Surabaya, yang selama ini melakukan bisnis liar namun, pihak penegak Perda Kota Surabaya belum mampu, melakukan penyegelan terhadap Pengusaha nakal.
Pasalnya, berdasarkan informasi sumber media ini mengatakan," Sudah dua kali tempat tersebut di BAP oleh Satpol PP Kota Surabaya dan mau disegel, tapi sampai sekarang tempat tersebut tetap perasional, dugaan kuat ada sejumlah upeti dari pengusah RM Dewa Rasa kesalah satu oknum penegak Perda tersebut, Pasalnya semenjak ancaman akan segera ditutup dari pihak RM Dewa Rasa langsung merapat ke Kabid Operasional Satpol PP kota Surabaya,"terangnya
Sumber lain dilingkungan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) kota Surabaya, mengatakan bahwa, Resto tersebut memang benar tidak memiliki ijin sama sekali.
" Kita sudah melakukan sidak dilapangan minggu kemarin dan tempat tersebut belum ada ijin sama sekali termasuk yang kena sweeping sepanjang Manyar Kertoarjo minggu lalu," ujar Ali Murtadho, Kasie Perijinan Dinas Cipta Karya Dan Tata Ruang ( DCKTR ) Kota Surabaya.
Masih menurut Ali, operasi tersebut belum selesai dan akan kita lanjutkan minggu depan " Apabila ada oknum Satpol PP yang main- main, sikat habis saja," ancam Ali.
Terpisah ketika dikonfirmasi, Joko Wiyono kasie operasional Satpol PP Kota Surabaya mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah melakukan operasi didaerah Manyar Kertoarjo. " Setahu saya tidak pernah melakukan operasi didaerah manyar, tidak tahu lagi kalau pak Dari sendiri yang datang kesitu dengan anggota lainnya, coba nanti akan saya carikan informasi terkait hal tersebut setelah habis cuti", ungkap Joko (8/10) (Topan)