Skip to main content

Cross Culture Festival Kembali Digelar di Surabaya




SURABAYA (Media Bidik) - Cross Culture Festival (CCF) atau Festival Seni Lintas Budaya memasuki tahun ke-10. Dalam penyelenggaraan tahun ini, tema yang diusung yakni " Bersatu dalam Keragaman Budaya Indonesia " Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Wiwiek Widayati menjelaskan, CCF akan digelar pada 28 s/d 30 Agustus 2014. Lokasi acara akan difokuskan pada dua titik, yaitu Gedung Balai Budaya Surabaya dan G Walk Citra Raya Surabaya.

Pentas seni CCF akan disemarakkan oleh penampilan dari delegasi Busan-Korsel, Singapura, India, dan Guangzhou-Tiongkok. Sementara penampil dalam negeri meliputi Sumatera Barat, Sulawesi Tengah, Bangka Belitung, Sulawesi Selatan, D.I. Aceh, dan Jawa Tengah.

Wiwiek menyebut, CCF merupakan sebuah pertunjukan seni yang mempertemukan keragaman corak budaya lokal dari berbagai daerah di Indonesia serta tampilan seni dari mancanegara. "Event ini sudah menjadi agenda rutin tahunan di Surabaya. Kami berharap, Surabaya mampu menjadi etalase budaya yang bisa dinikmati masyarakat," ujarnya.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, rangkaian CCF tidak hanya menampilkan pagelaran seni, melainkan juga workshop yang akan diisi oleh pelaku-pelaku seni dari luar Surabaya. Harapannya, dalam workshop tersebut terjadi transfer ilmu antara senima dengan peserta workshop. Untuk workshop ini, Wiwiek menargetkan 100 orang dari unsur pelajar dan seniman lokal. "Workshop akan dilaksanakan pada Jumat, 29 Agustus di lantai dasar gedung Balai Budaya, pukul 09.00-11.00 WIB," imbuh dia.

Sebelumnya, juga akan diadakan Festival Tari Yosakoi pada 24 Agustus 2014 di Taman Surya. Acara ini sekaligus sebagai pembuka rangkaian CCF 2014. Sedikitnya, 40 grup tari kategori anak-anak dan remaja akan unjuk kebolehan menampilkan tarian Yosakoi dan Remo. Untuk diketahui, Festival Yosakoi dan Remo terselenggara sebagai simbol persahabatan dua kota, yaitu Surabaya dengan Kochi di Jepang. Festival ini telah eksis di metropolis selama bertahun-tahun.(Topan)

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni