Skip to main content

Team Sukses : Statmen Kabagreskim Terlalu berlebihan



Surabaya – Pernyataan dari Kabagreskrim adanya potensi gesekan fisik dari pendukungan kedua capres dalam Pilpres 9 Juli nanti terjadi di kota-kota besar, dinilai oleh para relawan dikota pahlawan terlalu berlebihan tidak terjadi sesuai dilapangan.
Koordinator Relawan Komunitas Alumi perguruan tinggi Se-Indonesia (KAPI) pilih Jokowi Wilayah Indonesia Timur Muhaji Abriyah mengatakan. Pernyataan Kabagreskrim merupakan sebuah pernyataan propekatif, tidak sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan.
" Saya pikir tidak benar, itu pernyataan yang propokatif, kami para relawan di dari Jokowi dan Prabowo malah sering komunikasi dan berangkulan," kata Muhaji Abriyah. Kamis (19/6) di kantor (Kapi) jalan Gubeng Kerjajaya.
Aktivis yang sering dipanggil Jimuah, menuturkan jika Mabes Polri dalam memberikan pernyataan berdasarkan analisa harus didukung dengan sebuah data yang akurat, tentunya dengan adanya indikasi atau indikator yang mengarah kesana.
" Pernytaan Kabagreskrim saya pikir analisa yang tidak jelas indikatornya, hal itu terlihat kenyataan ditingkat bawah kami baik – baik saja tidak adanya indikasi gesekan fisik dalam pilpres nanti," tegas aktivis yang ikut peran dalam menggulingan era orba ini. 
Namum Jimuah mengakui, jika para relawan kedua capres memanas ditingkat dunia maya. Akan tetapi memanasnya didunia maya tidak akan mempengaruhi kalangan masyarakat dibawah. Karena didalam dunia maya hanya orang tertentu saja, dan bisa dikatakan orang satu bisa memiliki beberapa akun di Facebook dan Twitter.
" Kita sering ketemu dengan relawan Prabowo-Hatta tidak ada masalah bahkan kita sering diskusi, dan sekarang masyakarat Surabaya khususnya dan Jawa Timur pada umumnya sudah pandai dalam menyikapi pesta Demokrasi dipilpres nanti," ujarnya.
Pernyataan yang sama juga di kata tim sukses Capres Prabowo-Hatta Jawa Timur Sutadi, Pria yang juga menjadi Ketua DPC Gerindra Surabaya ini menyatakan. Sebenarnya potensi adanya gesekan fisik pada pelaksanaan Pileg 9 April lalu. Namum dalam Pilpres nanti potensi adanya benturan kedua pendukung capres tidak akan terjadi.
" Ya karena tenaga pikiran sudah terkurang dalam Pileg kemarin dan ditingkat bawah potensi gesekan fisik bisa terjadi, namum dalam pilres tidak ada indikasi seperti itu karena semua kader dan simpatisan sudah terkuras tenaga namum bukannya kami tidak semangat dalam Pilres kami masih tetap semangat dan terus berkerja memenangkan pasangan Prabowo-Hatta," katanya.

Popular posts from this blog

Tahun Depan, RS BDH Dilengkapi Fasiltas Medician Nuklir

SURABAYA (Mediabidik) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mematangkan desain dan konsep fasilitas kedokteran nuklir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH). Bahkan, pemkot sudah menargetkan tahun 2020 nanti, rumah sakit itu sudah dilengkapi fasilitas tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan menurut data selama ini, pasien-pasien yang membutuhkan penanganan selalu keluar kota, terutama pasien penyakit kanker. Sebab, di Surabaya hanya ada di RSU Dr Soetomo. Makanya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta Dinkes untuk menyediakan fasilitas kedokteran nuklir ini demi warga Kota Surabaya. "Itu lah mengapa kita buat kedokteran nuklir ini, supaya warga Surabaya tidak perlu keluar kota untuk mendapatkan pelayanan ini," kata kata Feni-sapaan Febria Rachmanita saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Rabu (23/10/2019). Menurut Feni, jumlah pederita penyakit kanker payu darah tahun 2018 mencapai 5.63

Dalih Partisipasi Masyarakat, SMAN 8 Surabaya Wajibkan Siswa Bayar Uang Iuran Rp 1,5 Juta

Mediabidik.com - Berdalih iuran partisipasi masyarakat (PM), SMAN 8 Surabaya wajibkan siswa bayar uang iuran pembangunan sekolah sebesar Rp 1,5 juta. Jika tidak membayar siswa tidak dapat ikut ujian. Hal itu diungkapkan Mujib paman dari Farida Diah Anggraeni siswa kelas X IPS 3 SMAN 8 Jalan Iskandar Muda Surabaya mengatakan, ada ponakan sekolah di SMAN 8 Surabaya diminta bayar uang perbaikan sekolah Rp.1,5 juta. "Kalau gak bayar, tidak dapat ikut ulangan," ujar Mujib, kepada BIDIK. Jumat (3/1/2020). Mujib menambahkan, akhirnya terpaksa ortu nya pinjam uang tetangga 500 ribu, agar anaknya bisa ikut ujian. "Kasihan dia sudah tidak punya ayah, ibunya saudara saya, kerja sebagai pembantu rumah tangga. Tolong dibantu mas, agar uang bisa kembali,"ungkapnya. Perihal adanya penarikan uang iuran untuk pembangunan gedung sekolah, dibenarkan oleh Atika Fadhilah siswa kelas XI saat diwawancarai. "Benar, bilangnya wajib Rp 1,5 juta dan waktu terakh

Dampak Cuaca Ekstrem, Dewan Desak Pemkot Monitoring Seluruh Papan Reklame

Mediabidik.com - Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni meminta kepada tim reklame pemkot Surabaya, supaya melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberadaan seluruh papan reklame di Surabaya. Monitoring dan evaluasi itu penting dilakukan untuk mengantisipasi papan reklame yang roboh akibat cuaca ekstrem. "Monitoring itu untuk mengetahui papan reklame yang tidak berijin atau masa berlaku ijinnya sudah habis" jelasnya disela acara pertemuan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya di gedung baru DPRD Surabaya, Selasa (07/01/2020). Thoni menegaskan Satpol PP harus tegas melakukan penertiban terhadap papan reklame yang ilegal itu. "Kami mendesak Satpol PP potong reklame ilegal. Kami banyak menerima informasi masyarakat akan keberadaan papan reklame yang tidak berijin" tegasnya. Pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar ini menekankan, kalau penertiban itu perlu dilakukan, pasca peristiwa pohon tumbang yang mengakibatkan 2 korban meni